Minggu, 02 October 2022 12:20 UTC
SALAT GAIB. Santri Ponpes Mambaul Ihsan, Gresik, menggelar salat gaib untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, termasuk salah satu alumnus ponpes setempat, Minggu, 2 Oktober 2022. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Ratusan santri pondok pesantren Mambaul Ihsan, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, melaksanakan salat gaib untuk mendoakan korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Salat gaib dan doa juga ditujukan ke salah satu dari ratusan korban meninggal, Hidayatus Tsaniyah, warga Desa Banyuurip yang juga alumnus ponpes setempat.
Selama ini, Hidayatus berdomisili di Malang setelah menyelesaikan studi di Universitas Islam Malang (Unisma) program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Pengasuh Ponpes Mambaul Ihsan, Nafisul Athok, mengatakan dia ikut berduka atas tragedi yang menimpa ratusan orang usai laga antara Arema FC dan Persebaya.
BACA JUGA: Aremania Asal Ponorogo Alami Trauma Pasca Peristiwa di Stadion Kanjuruhan
"Kita berdoa, istigasah dan salat gaib untuk korban meninggal. Tentu sangat berduka atas kejadian semalam di Stadion Kanjuruhan," katanya, Minggu, 2 Oktober 2022.
Athok mengatakan doa juga dikhususkan ke korban tragedi Kanjuruhan Malang asal Gresik yang bernama Hadiyatus Tsaniyah. Dia tercatat sebagai alumnus pondok pesantren Mambaul Ihsan yang dikenal pintar bergaul dan periang.
"Tragedi sampai menewaskan ratusan lebih orang ini, salah satu suporter yang wafat adalah santri kita, alumni kita di ponpes ini, semoga husnul khatimah," ujarnya.
Setelah lulus dari pondok dan mengenyam pendidikan SMK, santri yang akrab disapa Sani itu berdomisili di Malang untuk melanjutkan studi. Dia juga sudah lulus dari PGMI di Unisma Malang.
BACA JUGA: Dua Warga Jember Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania Jember Tarik Diri dari Arema FC
"Sani dulu mondok di sini selama tiga tahun, anaknya ceria, senang bergaul, habis SMK di sini melanjutkan studi di Malang. Tentu kaget waktu tahu dia wafat dalam tragedi itu," katanya.
Sebelumnya, perangkat Desa Banyuurip, Mohammad Khizam, menuturkan pemerintah desa mengucapkan bela sungkawa atas terjadinya tragedi Kanjuruhan.
"Kami mengucapkan bela sungkawa, semoga almarhumah dilapangkan kuburnya," katanya usai mengikuti pemakaman korban di Desa Pangkah Kulon.