Logo

Sanggupkah Guardiola Melewati Musim Keempatnya?

Reporter:

Senin, 18 November 2019 02:27 UTC

Sanggupkah Guardiola Melewati Musim Keempatnya?

Pep Guardiola terlihat uring-uringan kepada wasit setelah kalah dari Liverpool Minggu 10 November 2019 lalu. Foto: Dailymail.co.uk

JATIMNET.COM, Surabaya – Prestasi yang diukir Pep Guardiola membuat semua pelatih sepak bola tergiur. Pria kelahiran Santpedor, Spanyol itu telah mengoleksi total 20 gelar sejak menjadi pelatih Barcelona, Bayern Munich dan Manchester City dalam kurun sepuluh tahun.

Sepanjang menukangi Barcelona 2009-2012, dia telah memberikan 13 gelar dari 16 kejuaraan. Jumlah itu terdiri atas tiga juara La Liga, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua Liga Champions, dua Piala Super UEFA dan dua Piala Dunia antar klub.

Adapun tiga musim sebagai arsitek Bayern Munich dia mempersembahkan dua gelar Bundesliga, satu DFB Pokal, dan masing-masing satu Piala Super UEFA dan Piala Dunia antar klub. Adapun di Manchester City baru dua gelar Liga Premier.

Ini adalah musim keempat Pep sebagai arsitek Manchester City. Dia terancam gagal mempertahankan gelar liga domestiknya, setelah tertinggal delapan poin dari Liverpool, yang untuk sementara memimpin klasemen.

BACA JUGA: Manchester City Klub Termahal Eropa

Ada kesamaan yang dialami Guardiola di City dan di Barcelona pada musim keempat. Di Barcelona misalnya. Tepatnya pada musim 2011-2012, Pep mendatangkan Alexis Sanchez dari Udinese dan memulangkan jebolan akademi La Masia, Cesc Fabregas dari Arsenal.

Mendatangkan Sanchez adalah perjudian, mengingat Barcelona memiliki anak emas pada diri Lionel Messi. Dialah pemimpin penyerangan Blaugrana, julukan Barcelona.

Begitu juga dengan kehadiran Fabregas menyulitkan formasi lini tengah. Sebab tim ini sudah memiliki tiga gelandang terbaik, Xavi, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta. Sementara Fabregas dijadikan false nine yang tidak berjalan optimal.

DE JAVU. Guardiola memberi instruksi kepada Cesc Fabregas di musim terakhirnya saat melatih Barcelona 2011-2012. Foto: AFP/Getty Images/Dailymail

Saat itu kebutuhan tim adalah bek tengah untuk mem-back up Carles Puyol yang tergerus usia. Lantarna tidak menemukan pemain, Javi Mascherano ditarik sebagai bek tengah, yang posisinya aslinya adalah gelandang.

Posisi Pep makin sulit lantaran hubungannya dengan Presiden Klub, Sandro Rosell memburuk. Mantan gelandang Barcelona, AS Roma, dan Brescia itu meninggalkan klub pada Mei 2012, setelah kalah dari Real Madrid dalam perburuan gelar.

Situasi saat itu nyaris sama dengan yang dialaminya di City. Manchester Biru membutuhkan bek tengah untuk memperkuat barisan pertahanan. Alasannya, lini belakang butuh figur setelah Vincent Kompany pulang kampung ke Belgia.

BACA JUGA: Guardiola Tuduh Sadio Mane Jago Diving

Saat ini juara bertahan sudah memiliki tiga bek Aymeric Laporte, Nicolas Otamendi dengan back up John Stones dan Fernandinho. Sayang penampilan Stones kerap angin-anginan. Dia lebih banyak menghangatkan bangku cadangan, lantaran Fernandinho lebih sering dijadikan bek.

Di awal musim ini Citizen percaya diri dengan tidak banyak mengubah pemain muda. Tim ini hanya menambah tiga pemain, Rodrigo (gelandang bertahan), Angelino (winger), dan Joao Cancelo (winger).

Guardiola panik. Begitu juga dengan City yang sibuk mencari pemain belakang guna mengejar Liverpool.

Sanggupkah Pep, melewati de javu di Mancheste City musim ini?

Sumber: Dailymail.co.uk