Minggu, 08 October 2023 12:16 UTC
no image available
JATIMNET, Mojokerto - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, meminta batik mojo khas Mojokerto, Jawa Timur dilestarikan. Sandiaga juga ingin batik mojo naik kelas dan 'Go International'.
Sandiaga Uno mengungkapkan, saat ini batik mojo mempunyai 36 kreasi batik yang semuanya mempunyai filosofi dan makna tersendiri. Oleh karena itu, batik mojo harus dilestarikan agar menembus pasar liar negeri.
"Batik harus kita lestarikan, batik harus kita tingkatkan, batik harus go internasional,"kata Sandiaga saat menghadiri event Mojo Batik Festival, di alun alun Wiraraja Kota Mojokerto Sabtu (7/10/2023) malam.
Menurut Mas Mentri, dampak sektor ekonomi kreatif kini telah menciptakan lebih dari 24 juta lapangan kerja, sehingga batik ini harus tetap dilestarikan. "Karena batik mempunyai potensi budaya dan daya tarik yang sangat luar biasa," ucapnya.
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, menambahkan pada Festival Mojo Batik ini untuk menumbuhkan perekonomian dan UMKM di Kota Mojokerto. Selain itu, pihaknya menargetkan ada peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Mojokerto.
"Ini akan menjadi pertumbuhan ekonomi bagi UMKM Kota Mojokerto. Kami mentargetkan tahun ini ada 20.000 wisatawan yang datang mulai dari tanggal 6 Oktober dan akan berakhir pada tanggal 10 Oktober. Seluruh pembatik Kota Mojokerto rata-rata mengalami peningkatan omzet 100%," ujarnya.
Dia mengaku selama tiga bulan warga Kota Mojokerto menyiapkan pesona batik unggulan yang telah didampingi dari tim Kementerian Parekraf. Bahkan, 3 orang desainer tamu yang akan menampilkan karya-karya terbaiknya dan semuanya menggunakan batik khas Kota Mojokerto dengan ciri khas dari desainer masing-masing.
" Karya batik mojo tersebut merupakan karya 30 pengrajin batik yang tersebar di Kota Mojokerto," pungkasnya.
