Logo

Sampah Stirofoam Diolah Jadi Vas Bunga Bak Keramik 

Reporter:,Editor:

Sabtu, 07 March 2020 11:30 UTC

Sampah Stirofoam Diolah Jadi Vas Bunga Bak Keramik 

DAUR ULANG. Eni Kustanti menunjukkan pot bunga hasil kerajinannya yang terbuat dari stirofoam. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pot-pot bulat putih mengkilat berjajar di rak Eni Kustanti di dalam bangunan samping rumahnya di Lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Ruang sekitar 6x4 meter yang nampak seperti gudang itu menjadi tempatnya mengolah stirofoam dan kain bekas menjadi pot bunga. 

Kepada Jatimnet dia menceritakan mendapatkan ide mengolah stirofoam dari perbincangan di Facebook sekitar setahun lalu. Sejak itu, dia kumpulkan lagi sampah stirofoam yang telah dibuang di kebun.

"Di pertemanan Facebook itu ada yang posting mengolah koran, sampah-sampah itu. Khan banyak stirofoam di kebun, oh iya sulit terurai ya, saya ambili lagi," kata Eni beberapa waktu lalu. 

Dia menghancurkan bongkahan stirofoam dengan blender menjadi serpihan siap olah. Bisa juga menghaluskannya pakai parut hingga menghasilkan bubuk untuk membuat pot bak keramik. 

BACA JUGA: Bank Sampah Mojokerto Mulai Terima Styrofoam

Kemudian dicampurnya dengan semen menggunakan perbandingan 1:1 untuk dimasukkan ke cetakan. Butuh waktu sehari semalam agar adonan kering dan mulai bisa diwarnai. 

"Pakai cat tembok yang bagus, biar bisa mengkilat," katanya lagi. 

Dengan label Green Jasmine, dia menjual pot-pot meja itu dengan harga belasan hingga puluhan ribu. Bisa juga langsung dengan bunga yang jadi bisnis suaminya, termasuk yang disertai kokedama atau bola lumut.

Mampu memproduksi 10 buah per hari, dia menjual sampai luar daerah melalui media sosial. Usahanya diuntungkan dengan melimpahnya bahan baku utama yang bahkan bisa didapatkan secara gratis. 

Apa yang dilakukan Eni belum banyak dilakukan masyarakat. Dia mengajak dan menunjukkan caranya pada beberapa kenalan untuk mengolah sampah stirofoam namun mereka bergeming. 

"Mereka lebih suka memberikan stirofoam ke saya daripada membuat sendiri," kata Eni.

BACA JUGA: Sampah Plastik Sebabkan Bahan Kimia Beracun Ada di Dua Desa di Jatim

Ia berharap semakin banyak orang yang bisa mengolah barang yang sulit terurai menjadi barang yang lebih berguna terutama di kota-kota besar.

Perlu diketahui, Tim Peneliti Pusat Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akhir 2019 mengidentifikasi sampah di sembilan muara sungai di Jakarta. Hasilnya tercatat enam tipe sampah dan 19 kategori sampah plastik dari identifikasi di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi sejak Juni 2015 sampai 2016.

"Sekitar 59 persen dari sampah yang mengalir di sembilan muara sungai tersebut merupakan sampah plastik yang didominasi stirofoam," kata Reza Cordova, salah satu peneliti dalam rilis LIPI, Rabu, 11 Desember 2019. 

Hasil monitoring di lapangan diestimasikan terdapat 8,32 ton aliran sampah yang masuk ke laut setiap hari. Hasil monitoring juga menyatakan aliran sampah semakin banyak saat musim hujan.