Senin, 28 November 2022 05:40 UTC
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat di salah satu sudut yang merupakan juara umum program kampung iklim dapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
JATIMNET.COM Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan secara langsung sertifikat penghargaan Juara Umum Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2022 kepada RW 09 Kelurahan Rungkut Kidul dan RW 05 Kelurahan Kedung Baruk Kota Surabaya, Senin 28 November 2022.
Para Juara Umum tersebut dinilai sebagai kampung inovasi dalam upaya pengendalian iklim oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Dalam upaya tersebut, RW 09 Kelurahan Rungkut Kidul menciptakan berbagai inovasi. Diantaranya, Kedai UMKM, RO Air Siap Minum, Embung Taman Prestasi, Kebun Buah Naga, dan Crab House atau Rumah Penggemukan Kepiting.
Sedangkan RW 05 Kelurahan Kedung Baruk berinovasi dalam bidang Kelompok Wanita Tani (KWT), Rumah Kompos, Namira Ecoprint, Bank Sampah, dan Rumah Pompa Polder.
Baca Juga: Wisatawan Mancanegara dan Mahasiswa Belajar Membatik di Padat Karya Surabaya
“Kita mendapatkan (Juara) Proklim dari Kementerian LHK, ada beberapa RW yang mendapatkan. Biasanya, kita memanggil RW itu menyerahkan sertifikat yang diberikan Kementerian LHK karena tidak semuanya diberikan Kementerian LHK," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
"Maka, hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya datang secara bergantian ke RW, menyerahkan secara langsung sambil mengucapkan terima kasih,” imbuhnya.
Ia mengaku, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pendampingan untuk berbagai program di masing-masing kampung yang telah menjadi Juara Umum Proklim. Serta, pengembangan Zero Waste.
Bahkan, di hadapan Wali Kota Eri Cahyadi, warga RW 09 mengaku mendapat lecutan semangat guyup rukun dan gotong-royong dari ucapan dan pidato Wali Kota Eri Cahyadi.
Baca Juga; Panen Sayur Hidroponik di Kampung Juara Proklim KLHK
“Alhamdulillah apa yang saya sampaikan melalui lisan saya, ditangkap oleh beberapa warga, salah satunya di RW 09 ini dan menginspirasi pak RW untuk menjalankan kegiatan UMKM. Seperti yang saya katakan, membangun Surabaya bukan dengan bangunan yang monumental, tetapi saya ingin membangun SDM, untuk mengembalikan budaya Arek Surabaya,” ungkap dia.
Sebab, menurutnya, Negara Indonesia dan Kota Surabaya di masa kini telah menciptakan pahlawan yang menginspirasi untuk merdeka dari kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Ia mencontohkan, ketika di salah satu kampung bisa memenuhi suatu kebutuhan kampung yang lainnya, maka kampung tersebut saling berhubungan.
“Ini yang ingin saya bentuk di Surabaya, bukan bangunan monumental yang (jadi) kenangan-kenang, karena (sudah) ada beberapa RW yang mendapatkan (Juara) Proklim, maka RW yang sudah bergerak bukan hanya proklim, (bisa) menggerakan kampung akan saya munculkan di videotron. Saya juga akan mengumpulkan RW-RW, sehingga akan ada getok tular dan ilmu yang berjalan saling melengkapi,” ujar dia.