Kamis, 25 November 2021 23:00 UTC
URBAN FARMING. Panen sayuran bersama KWT "Dorang Cinta” RT 10 RW 03 Jalan Ikan Dorang Baru 1, Perak Barat, Kec. Krembangan, Surabaya, Kamis, 25 November 2021. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Untuk mendorong warga agar peduli terhadap lingkungan, terbentuklah beberapa Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menggagas pekarangan pangan lestari. Salah satu KWT itu bernama “Dorang Cinta” yang ada di RT 10 RW 03 Jalan Ikan Dorang Baru 1, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Setelah dikembangkan beberapa bulan, akhirnya kampung ini berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain kampung ini, ada sembilan kampung lainnya yang juga mendapatkan penghargaan Proklim dari KLHK.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa berkunjung kembali ke sini sekaligus panen sayur hidroponik karena memang di sini banyak budidaya sayur dengan hidroponik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo, Kamis, 25 November 2021.
BACA JUGA: Manfaatkan Lahan Kosong, DKPP Surabaya Panen 1,4 Ton Ketela Pohon
Ia bersyukur karena sepuluh kampung di Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Proklim dan KWT Dorang Cinta berhasil mendapatkan penghargaan Proklim Utama.
“Tentunya tempat ini bisa dijadikan percontohan bagi RW-RW lainnya di Surabaya. Saat ini sudah banyak yang juga studi banding ke Surabaya, ke RW-RW yang mendapatkan penghargaan Proklim ini,” ia menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan DKPP Kota Surabaya Evi Darmayanti menjelaskan di Kota Surabaya ada lima Kelompok Wanita Tani dan satu Kelompok Tani yang dibina langsung DKPP Kota Surabaya. Salah satu KWT itu adalah Dorang Cinta yang secara intensif didampingi DKPP.
“Di Dorang Cinta ini ada 30 anggota yang aktif dan semuanya wanita. Mereka sangat semangat dalam bertani, menanam sayur mayur di samping Balai RW-nya,” kata Evi.
Ia juga memastikan DKPP mendampingi mulai awal hingga akhir, yaitu mulai membangun tempat KWT Dorang Cinta, menanam sayur-mayurnya dengan hidroponik, dan tanaman lainnya.
“Bahkan, kita juga dampingi mulai kapan harus disiram, dipupuk hingga boleh dipanen. Jadi, mulai awal hingga akhir,” ia menegaskan.
BACA JUGA: Halaman Balai Kota Surabaya Hasilkan Panen Padi 21 Kilogram
Di lain pihak, Ketua Kelompok Wanita Tani Dorang Cinta, Vivi Oktivianti, bersyukur karena pada hari ini bisa panen sayur bersama dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajarannya. Khusus hari ini, ia mengaku panen pakcoy hidroponik, selada kriting, dan gubis organik, cabai, terong, dan juga tomat.
“Di tempat ini juga ada cabai besar dan cabai kecil, ada juga aquaponik untuk budidaya lele dan ikan nela. Bahkan, di sini ada tomat dan terong yang kami kembangkan dengan Dutch bucket,” kata Vivi.
Ia juga menjelaskan asal muasal kelompoknya tersebut. Awalnya, pada saat masa pandemi Covid-19, DKPP menawarkan untuk membentuk kelompok tani wanita karena pada saat itu banyak ibu yang tidak punya kegiatan dan banyak pula yang hobi bertani dan akhirnya terbentuklah kelompok tani wanita ini.
“Ini untuk mengisi waktu luang kami juga. Memang awalnya banyak tantangan, tapi kita berikan reward supaya ibu-ibu terus semangat bertani. Alhamdulillah hari ini para anggota sudah semangat semuanya. Apalagi sudah dapat penghargaan dari KLHK, ini tentu menambah semangat kami untuk terus berkarya,” ia menuturkan.
