Sabtu, 22 August 2020 02:00 UTC
Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi. Foto: Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi mengaku tengah mengembangkan kemungkinan menggunakan transpalansi paru-paru pada pasien Covid-19. Metode ini digunakan bagi pasien dengan gejala berat.
"Banyak pasien yang mengalami acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang tidak bisa ditolong ventilator, mungkin paru-paru sudah tidak berfungsi,” ujar Joni, Jumat 21 Agustus 2020.
Secara teoritis, kata Joni, paru-paru pasien Covid-19 mengalami fibrosis sehingga tidak berfungsi kembali. Untuk mengganti diperlukan transplantasi dengan mengganti jaringan paru yang baru. Salah satu caranya dengan transpalansi.
Joni yang juga Ketua Koordinator Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim mengaku telah berdiskusi dengan tim kedokteran tentang kemungkinan transpalansi paru-paru. Sebab, pasien dengan gejala berat yang mengalami gangguan nafas tidak dapat ditolong menggunakan alat ventilator terbilang banyak.
BACA JUGA: Karyawan Positif Covid-19, Layanan WhatsApp Lumbung Pangan Diberhentikan Sementara
Di sejumlah jurnal internasional, lanjutnya, cara ini juga digunakan di Cina dan Amerika. Upaya ini akan dicoba dilakukan karena sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyebuhkan pasien Covid-19.
“Kita terus berupaya, jadi memang sampai saat ini saya dapat informasi dari Direktur WHO di Asia Paisfik belum ada obat draft of choice,” terangnya.
Pihaknya optimis upaya transplantasi paru-paru ini bisa dilaksanakan di RSUD Dr Soetomo. Sebab, sebelumnya sudah memiliki pengalaman dalam transplantasi ginjal dan transplantasi liver.
“Problemnya ini adalah donornya yang susah, kalau di Cina dan Amerika mudah mencari donor, di kita (Indonesia) sulit. Ini butuh pemahaman masyarakat. Kita sudah pengalaman dalam transplan ginjal, kemudian liver, tinggal paru sedang kita kembangkan. Mudah-mudahan ini jadi modal baik dalam penanganan Covid-19,” tandasnya.
