Logo
Nanggala-402

RSUD Blambangan Siap Menerima Jenazah Evakuasi KRI Nanggala-402

Reporter:,Editor:

Senin, 26 April 2021 08:20 UTC

RSUD Blambangan Siap Menerima Jenazah Evakuasi KRI Nanggala-402

Yayak Dwi Ernawati, 46 tahun, mertua Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, memperlihatkan foto kru KRI Nanggala-402 itu bersama istri Mega Dian Pratiwi, di rumahnya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Kamis, 22 April 2021. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Rumah Sakit Umum Blambangan (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, siap menerima jenazah hasil evakuasi KRI Nanggala-402. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi terkait penemuan jenazah di lokasi tenggelamnya kapal itu di perairan utara Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan persiapan itu berupa penambahan kapasitas tampung Unit Ilmu Kedokteran Kehakiman (IKK). Ruang bisa dipergunakan bila sewaktu-waktu jenazah korban tenggelamnya kapal selam itu ditemukan.

"Termasuk sudah kita siapkan petinya juga. Ini kita kan hasil koordinasi, kita memang diminta untuk menyiapkan, dan sudah kita siapkan," kata Rio, Senin 26 April 2021.

Dia menjelaskan, di Unit IKK jenazah akan diidentifikasi dan dirawat oleh petugas. Posisinya berada di bagian belakang gadung RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Baca Juga: Di Balik Pengakuan Keluarga KRI Nanggala 402 (1), Teringat Pesan Setiap Sebelum Berangkat

Dalam pelaksanaannya nanti, Rio mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Lantaran besar kemungkinan upaya identifikasi jenazah membutuhkan sumber daya tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

"Seluru sumber daya yang dipunyai RSUD, tentu kita kerahkan. Dan hampur pasti ada backup dari kepolisian dalam hal identifikasi," kata Rio.

Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan berencana mengarahkan evakuasi ke Surabaya. Hal itu disampaikannya melalui siaran resmi Puspen TNI dari Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Minggu 25 April 2021.

Baca Juga: Rekaman Visual Bawah Laut Membuktikan KRI Nanggala-402 Tenggelam dan Pecah

Jenazah juga bisa diantarkan ke pelabuhan  terdekat dengan rumahnya, sesuai permintaan keluarga. Selama operasi pencarian, Pelabuhan Tanjung Wangi kerap menjadi sandar kapal yang tergabung dalam operasi.

"Atau sesuai permintaan keluarga masing-masing. Karena di Banyuwangi ada keluarga dari dua awak," kata Yudo.

Diberitakan sebelumnya kapal selam KRI Nanggala 402 telah hilang kontak saat melaksanakan gladi resik pelatihan peluncuran torpedo di periaran utara Bali, Rabu, 21 April 2021. Kapal selam itu telah dinyatakan tenggelam dan terpotong menjadi tiga bagian, disertai meninggalnya 53 awak di dalamnya, Minggu 25 April 2021