Minggu, 14 September 2025 10:00 UTC
REM BLONG. Bus yang ditumpangi rombongan nakes RS Bina Sehat, Jember, ringsek usai tabrak pembatas jalan di jalur wisata Bromo di Desa Boto, Kec.Lumbang, Kab. Probolinggo, Minggu siang, 14 September 2025., Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Jember – Rencana liburan rombongan tenaga kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Jember ke Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, berujung duka mendalam.
Perjalanan wisata itu berubah tragedi setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Minggu siang, 14 September 2025.
Kecelakaan bus PO Ind’s 88 bernomor polisi P 7221 UG yang mengangkut sekitar 55 penumpang itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB. Dugaan sementara, rem blong membuat kendaraan hilang kendali lalu menabrak pagar rumah warga.
Benturan keras menghancurkan bagian depan bus dan menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi.
Direktur RS Bina Sehat yang juga mantan Bupati Jember 2015-2020, Faida, turun langsung memimpin proses pemulangan korban dari RSUD dr. M. Saleh Probolinggo ke Jember.
“Saat ini kami sudah berada di RSUD Probolinggo. Identifikasi sudah dilakukan dan ada delapan orang meninggal dunia, sejumlah lainnya kritis dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” ujar Faida.
“Kita kerahkan 18 ambulans untuk mengangkut para korban. Rinciannya, lima armada RS Bina Sehat membawa pasien luka, delapan ambulans Merah Putih mengangkut jenazah, tiga ambulans Merah Putih lain mengantar pasien, sementara RS Al Huda, RS Refa Malang, dan RSUK masing-masing menurunkan satu ambulans. Satu mobil elf juga mengangkut anggota rombongan yang selamat,” kata Faida.
Bus yang ditumpangi rombongan nakes RS Bina Sehat, Jember, ringsek usai tabrak pembatas jalan di jalur Bromo di Desa Boto, Lumbang, Probolinggo, Minggu, 14 September 2025. Foto: Zulafif
Dari delapan korban jiwa, tujuh sudah teridentifikasi, yakni Hesty P (ahli gizi), Arti (perawat hemodialisis), Hendra CS beserta istri dan anaknya, serta anak dari perawat Maria.
Tujuh korban meninggal di lokasi, sementara satu lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
BACA: Bus Rombongan Nakes RS Bina Sehat Jember Kecelakaan di Jalur Bromo, Delapan Orang Tewas
Di Jember, suasana haru menyelimuti RS Bina Sehat. Para tenaga kesehatan kaget sekaligus sedih saat menerima kabar musibah ini. Salah seorang perawat, Kiki, mengaku tidak menyangka acara kebersamaan di Bromo justru berakhir dengan kabar duka dari rekan-rekannya.
“Mereka memang sedang family gathering, makanya banyak yang ajak anak dan istri atau suami. Kami benar-benar berduka dan masih menunggu kabar lebih lanjut,” ujar Kiki dengan nada suara masih syok saat dikonfirmasi awak media.
Hingga Minggu sore, polisi masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo AKP Safiq Jundhira menegaskan evakuasi korban dan bangkai bus masih berlangsung. Pihaknya juga fokus mengatur lalu lintas di jalur Probolinggo-Bromo agar tidak terjadi kemacetan panjang.
“Olah TKP sudah kita lakukan. Nanti hasil penyelidikan akan kami umumkan segera. Tadi kami masih fokus evakuasi dan sekarang sudah selesai,” ujar Safiq.
