Jumat, 22 February 2019 08:50 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Perusahaan aeronautika milik Elon Musk sukses meluncurkan roket SpaceX dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida, Amerika Serikat. Roket ini membawa tiga muatan, salah satunya satelit yang berasal dari Indonesia.
Dilansir dari www.fortune.com, Jumat 22 Februari 2019, roket SpaceX sukses meluncur pada Kamis 21 Februari 2019 pukul 20.45 waktu setempat.
Setelah di atmosfer, roket ini memiliki waktu 32 menit untuk melepaskan diri dari pendorong roket Falcon 9. Falcon 9 sendiri kembali ke laut dan mendarat di kapal drone, "Of Course I Still Love You" yang menanti di Samudera Atlantik.
SpaceX membawa tiga muatan yaitu muatan utama berupa satelit komunikasi Indonesia bernama Nusantara Satu, produksi PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
BACA JUGA: Citra Satelit WorldView Rekam Fenomena Likuifaksi Tanah Palu
Dua muatan lainnya adalah pesawat ruang angkasa eksperimental milik Laboratorium Penelitian Angkatan Udara dan pendarat bulan asal Israel yang didanai secara pribadi.
Dilansir dari web resmi, www.psn.co.id, Satelit Nusantara Satu merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS).
Teknologi tersebut akan memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang ada saat ini di Indonesia.
Selain berkapasitas tinggi, satelit buatan Space System Loral (SSL) asal Amerika Serikat, juga menggunakan teknologi Next Generation Electric Propulsion yang membuatnya menjadi cost effective dan efisien karena berat satelitnya menjadi sangat ringan.
BACA JUGA: NASA Ungkap Ultima Thule Obyek Luar Angkasa Mirip Pin Bowling
“Satelit Nusantara Satu merupakan satelit broadband dengan kapasitas tertinggi dan kita harapkan akan semakin memperkuat posisi PSN sebagai pemain utama dan terkemuka di industri satelit di Indonesia," kata Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso.
Dengan pengalaman dan rekam jejak PSN, Adi optimis satelit baru ini juga akan memberikan manfaat dan dorongan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Nusantara.
Menurut Adi, terwujudnya pembangunan satelit ini merupakan hasil pemikiran dan rancangan tim PSN dan perusahaan pembuat satelit dengan didukung pembiayaan dari Export Development Canada (EDC) yang telah terjadi sejak Desember 2017 lalu.
Dia berharap satelit ini dapat memacu semangat untuk terus menjadi bagian kemajuan teknologi bangsa.
BACA JUGA: Menkominfo Targetkan Bangun Satelit Sendiri 2019
“Dengan teknologi tinggi yang dihadirkan Satelit Nusantara Satu, PSN berharap Indonesia memiliki satelit yang dapat menghasilkan bandwidth yang besar dengan harga terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Meskipun muatan utama untuk misi ini adalah satelit Indonesia, tapi kehadiran pendarat bulan kecil yang menumpang dengan satelit sebagai muatan sekunder malah mencuri perhatian dunia hari ini.
Itu tidak hanya menjadi pesawat ruang angkasa Israel pertama yang menjelajah di luar orbit Bumi, tetapi juga misi bulan yang didanai secara pribadi pertama kali.
Pesawat itu diberi nama Beresheet (yang berarti "pada awalnya" dalam bahasa Ibrani), dibangun oleh organisasi nirlaba Israel SpaceIL. Jika berhasil, ia akan bergabung dengan klub negara-negara eksklusif, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan China dalam melakukan pendaratan di bulan.