Logo

Risma Pastikan Masker Gratis Tersebar di Kelurahan Sejak Januari

Reporter:,Editor:

Kamis, 05 March 2020 06:00 UTC

Risma Pastikan Masker Gratis Tersebar di Kelurahan Sejak Januari

MASKER. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjawab pertanyaan wartawan saat di Solo, Rabu 4 Maret 2020. Risma ditanya soal langkanya masker. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Solo – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan sudah membagi-bagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak bulan Januari 2020 lalu. Tepatnya, ketika ada prediksi akan ada gunung meletus dari BMKG.

"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot. Jadi, bukan hanya masker tok, yang saya simpan, kita juga punya itu,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini kepada wartawan di Solo, Rabu, 4 Maret 2020.

Menurut Risma, masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti prediksi tersebut. Rupanya, hal serupa juga pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus. Saat itu Pemkot Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Surabaya.

BACA JUGA: Masker dan Hand Sanitizer di Mojokerto Mulai Menipis

"Makanya, begitu ada ramalan bahwa akan ada gunung meletus, saya kemudian menyimpan masker itu. Kemudian saya juga perintahkan Dinas Kesehatan untuk membagi-bagikan ke puskesmas dan kelurahan-kelurahan,” katanya.

Risma memastikan posisi masker-masker itu kini berada di kelurahan-kelurahan di Surabaya dan bukan di Dinas Kesehatan. Ia juga menegaskan bahwa alasan utama masker didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tak terduga, maka bisa langsung gerak cepat membagi-bagikan kepada warganya.

BACA JUGA: 20 Ribu Lembar Masker Dikirim Pemkab Banyuwangi ke Hong Kong

"Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak bulan Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku,” ujarnya.

Tak lama kemudian, ada temuan kasus pasien positif terjangkit corona di Indonesia. Sehingga Risma pun kembali menanyakan kepada Dinkes soal distribusi masker ini. Bahkan, ia juga meminta untuk terus membagikan ke puskesmas dan selanjutnya dibagikan ke kelurahan.

"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak aku jual,” ucapnya. Dalam rangka darurat bencana, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 box.