Logo

Ribuan Sapi Terancam PMK, Polres Probolinggo Bantu 1 Ton Pakan Ternak Laktasi di Dringu

Reporter:,Editor:

Rabu, 22 June 2022 08:20 UTC

Ribuan Sapi Terancam PMK, Polres Probolinggo Bantu 1 Ton Pakan Ternak Laktasi di Dringu

Penyaluran bantuan pakan ternak dan sembako, bagi peternak sapi di Kecamatan Dringu. Foto Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo salurkan bantuan pakan konsentrat sapi laktasi dan sembako, bagi para peternak terdampak wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), di wilayah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Rabu 22 Juni 2022.

Penyaluran bantuan tersebut, dilakukan di Pendapa Kantor Kecamatan Dringu, dimana dihadiri langsung Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi didampingi Camat Dringu, Ulfiningtyas. 

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, penyaluran bantuan pakan ternak dan sembako, bertujuan meringankan beban para peternak sapi, dimana tengah terdampak wabah PMK. 

Arsya menyebut, total ada sekitar 7 ton pakan ternak sapi laktasi yang bakal disalurkan bagi para peternak, di Kabupaten Probolinggo. Dan untuk Kecamatan Dringu sendiri, mendapatkan jatah 1 ton.

Baca Juga: 636 Sapi di Kota Probolinggo Terpapar PMK

"Penyaluran bantuan pakan ternak dan sembako, merupakan bagian peringatan Hari Bhayangkara ke-76. Disamping penyaluran bantuan, kami juga sengaja mengumpulkan para peternak, untuk sosialisasi penanganan wabah PMK," terang Arsya kepada wartawan. 

Arsya menyampaikan, terkait wabah PMK di Kabupaten Probolinggo, tercatat ada 5 kecamatan yang menjadi atensi, untuk penyebaran PMK. 5 kecamatan tersebut meliputi; Kecamatan Krucil, Tiris, Tegalsiwalan, Dringu dan Kraksaan.

"Untuk penanganan wabah PMK itu, kami siagakan para babinsa guna pendampingan para peternak di tingkat desa. Termasuk masalah obat-obatan, guna menyembuhkan ternak warga yang terpapar PMK, kami tengah bantu upayakan,"jelas Arsya.

Kebutuhan obatan-obatan yang sangat mendesak tersebut, diamini Bunadi (60) salah seorang peternak yang hadir di Pendapa Kecamatan Dringu. Bunadi mengaku kebingungan, menangani lima ternak sapinya yang terkena PMK.

Baca Juga: Sapi Perah di Ponorogo Mati akibat PMK Capai 132 Ekor

"Sakek kabbi pon sapennah, para mateah lah. Mon obet ponla cemmacem mulaen garangasem, cabbih, spirtus karena lah kebingungan. Hasillah sobung, karena benne obettah se eyangguy (sakit semua sapinya, hampir mati. Kalo obat sudah berbagai macam dari Garangasem, cabai, spirtus karena sudah kebingungan. Hasilnya tidak ada, karena memang bukan obatnya,"ungkap Bunadi dalam bahasa madura.

Bunadi menyampaikan, digunakannya berbagai macam obat yang bukan semestinya itu, lantaran tidak adanya bantuan obat-obatan dari pemerintah. Sehingga obat yang dipakai pun, akhirnya dipilih secara sembarangan.

Bahkan, lanjut Bunadi, untuk suntik kesehatan bagi ternak sapinya, tetap dimintai biaya sebesar Rp 40 ribu oleh mantri kesehatan ternak sapi. Untuk itu, Bunadi berharap adanya perhatian pemerintah terhadap nasib peternak sapi saat ini.

"Ecapok kabbi pon, sapeh ning eromah. Ma berek ma temor sapennah sakek kabbi lah (terpapar semua sudah, sapi milik tetangga. Baik tetangga sebelah barat dan timur, semua sapinya sudah terkena PMK," tutur Bunadi.

Informasi dihimpun, Jatimnet.com, populasi sapi di Kecamatan Dringu yang terancam wabah PMK, tercatat ada sebanyak 6.166 ekor sapi. Dimana yang sudah sakit, ada sekitar 599 ekor sapi, sembuh 135 ekor sapi dan mati 7 ekor sapi.