
Reporter
Dyah Ayu PitalokaSabtu, 19 Oktober 2019 - 02:42
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
KARTUN. Salah satu karya dalam pameran Saweran Kartun Antikorupsi. Foto: Dok. Panitia pameran
JATIMNET.COM, Surabaya – Sejumlah kartunis asal Malang, Yogyakarta, Jakarta dan daerah lain yang tergabung dalam Partai Kartunis Ngalam (Paitun) akan menggelar pameran Saweran Kartun Antikorupsi bertema “Negeri Topeng Monyet”, di Balai Kota Malang, 31 Oktober hingga 2 November 2019. Pameran menjadi sarana kritik yang disampaikan dengan jenaka.
“Pihak yang dikritik tak tersinggung, bahkan kadang tersenyum simpul. Saweran ini juga menjadi ajang pendidikan antikorupsi melalui karya seni,” kata Koordinator Paitun, Sawir Wirasto, dalam siaran pers untuk Jatimnet.com, Sabtu 19 Oktober 2019.
Dahulu, menurut Sawir, seniman banyak mengekspresikan karya lewat media cetak. Di Malang, harian Suara Indonesia rajin menayangkan kartun karya Ngalam Kartun Klub (Ngakak), di tahun 1980an hingga 1990 an.
BACA JUGA: Khitanan Massal di Gresik, Peserta Dikhitan sambil Nonton Film Kartun
Saat itu, katanya, kartunis bergairah memproduksi beragam kartun yang kocak namun tetap menyampaikan kritik tajam. Namun, setelah Suara Indonesia gulung tikar, para kartunis mulai surut.
Seiring meredupnya bisnis media cetak. Belakangan muncul kartunis yang menampilkan karya tak di koran, namun memanfaatkan media sosial. Salah satunya instagram.
Sawir berharap kartunis muda tetap berdaya menyampaikan kritik tajam dengan menangkap fenomena sosial di lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Pusat Kajian Anti Korupsi di Surabaya Desak Perppu KPK
Pada pameran kali ini Sawir mengajak kartunis untuk merespon persoalan yang ada di sekitar. Terutama persoalan korupsi.
Pameran kartun bakal dilangsungkan rutin setiap tahun. Tahun lalu, katanya, melibatkan sekitar 30 kartunis dengan 80 karya.
Kartun antikorupsi ini diharapkan menjadi bagian gerakan antikorupsi. Serta melibatkan masyarakat agar menjadi gerakan bersama melawan korupsi.
BACA JUGA: Enam Zodiak Ini Punya Kecenderungan Jadi Koruptor
Di sela-sela pameran bakal dilangsungkan pendidikan antikorupsi yang dilakukan Malang Corruption Watch (MCW). Serta talkshow mencegah korupsi yang akan dihadiri Wali Kota Malang. Selain itu, juga ada orasi budaya yang akan disampaikan budayawan dan akademikus.
Wali Kota Malang Sutiaji merespon positif pameran kartun antikorupsi tersebut. Sutiaji mengusulkan akhir pameran diselenggarakan di Alun-alun Kota Malang. Agar masyarakat ikut terlibat dan membangun kesadaran antikorupsi. “Orang bisa nimbrung. Disertai diskusi santai. Pejabat publik tak bisa dipisahkan dengan masyarakat,” katanya, dalam siaran pers tersebut.