Logo

Remitansi Wesel Kirim Per November Lampaui Capaian 2017

Reporter:,Editor:

Kamis, 29 November 2018 12:12 UTC

Remitansi Wesel Kirim Per November Lampaui Capaian 2017

Wakil Kepala Bidang Bisnis PT Pos Indonesia Kantor Surabaya 60000, Arif Yudha Wahyudi. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya-PT Pos Indonesia Kantor Surabaya 60000 mencatat remitansi untuk wesel kirim meningkat tajam dibandingkan wesel bayar. Bahkan, per November 2018 sudah melebihi capaian tahun 2017 lalu. 

Wakil Kepala Bidang Bisnis PT Pos Indonesia Kantor Surabaya 60000, Arif Yudha Wahyudi mengatakan, data tahun 2017 untuk Jawa Timur mencapai 10.079 dengan uang Rp 58 milliar. Sedangkan pada 2018 hingga pertengahan November wesel kirim sudah 12.460, nilai uangnya Rp 79 milliar. 

"Rata-rata memang pertumbuhannya 15-16 persen setiap bulannya. Target kita bisa tercapai setidaknya 80 persen dibanding perolehan tahun lalu," ujar Arif saat ditemui Jatimnet di kantornya, Kamis 29 November 2018. 

BACA JUGA: Mahasiswa UK Petra Bikin Beton Dengan Minim Semen

Sementara untuk wesel bayar luar negeri, Arif menyebutkan capaiannya belum menyamai perolehan tahun lalu. Selama 2017 di Jawa Timur tercatat 533.211 item dengan total uang Rp 2,16 trilliun. Jumlah itu sampai pertengahan November tahun ini belum tersamai. Baru mencatatkan 410.349 uangnya Rp 1,91 trilliun. Ia berharap wesel bayar capaiannya setidaknya mengimbangi perolehan tahun lalu.

"Memang khusus yang wesel bayar kami ada penurunan. Kalau yang wesel kirim ada peningkatan. Kita menerapkan target berdasarkan perolehan tahun lalu sebesar 30-60 persen untuk wesel kirim," urainya. 

BACA JUGA: Soekarwo: Pembubaran BPWS Aspirasi Empat Kepala Daerah

Diakui Arif, persaingan remitansi akhir-akhir ini cukup ketat. Selain harus bertarung melawan perusahaan lain sejenis, juga pergerakan dunia perbankan memengaruhi. Orang kirim uang tinggal transfer melalui bank. Tentunya hal tersebut memengaruhi pengiriman uang antar negara. 

"Di antara produk kami, wesel persaingannya cukup tinggi. Bank sekarang pergerakannya semakin masif," tuturnya. 

Ditanya negara mana pada tahun ini yang paling banyak, Arif menyebutkan bahwa Hongkong masih teratas. Pengiriman dari negara itu masih mencapai 40 persen dibanding negara lain. "Saya kira Hongkong ya, karena kan negara ini cukup tinggi gajinya kalau kita lihat," kata Arif.