Logo
Ubah Laku

Relawan KAHMI Situbondo Bantu Pasien Covid yang Jalani Isoman

Belanja Dari Uang Patungan Hingga Masak Sendiri
Reporter:,Editor:

Minggu, 18 July 2021 07:40 UTC

Relawan KAHMI Situbondo Bantu Pasien Covid yang Jalani Isoman

Para relawan KAHMI sibuk menyiapkan bantuan nasi kotak untuk disalurkan kepada pasien Covid-19 yang sedang isoman, Minggu 18 Juli 2021. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo – Siang itu, sejumlah pria tampak sibuk menyiapkan nasi nasi kotak di Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur. Sejumlah pria itu ternyata para relawan yang sedang menyiapkan bantuan nasi untuk disalurkan kepada pasien Covid-19 yang sedang  isolasi mandiri (Isoman).

Sudah tiga hari ini para relawan KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) bluskan dari rumah ke rumah menyalurkan bantuan nasi. Mereka mengaku terketuk dan prihatin melihat banyaknya pasien isoman nyaris tak terurus. Para pasien yang berada di pedesaan tak bisa memesan makanan secara online karena tak punya smartphone.

“Kami melihat langsung ada satu keluarga tak bisa masak karena sakit semua. Mereka nyaris tak terurus karena tetangga sekitar juga takut memberikan bantuan,” kata Ketua KAHMI Situbondo, Khairul Anwar, Minggu,  18 Juli 2021.

Relawan KAHMI terpanggil melakukan bantuan sosial dengan cara swadaya melihat banyaknya pasien isoman nyaris tak terurus. Setiap hari, relawan KAHMI menyalurkan bantuan 150 nasi kotak untuk pasien isoman di tiga Kecamatan yaitu, kecamatan Jangkar, Asembagus dan Banyuputih.

Baca Juga: Mengintip Kreativitas Vaksinasi di Situbondo, Dari Vaksin Keliling Hingga Jaring Pendaftaran Online

Tiga Kecamatan di wilayah timur Situbondo tersebut termasuk zona merah karena terjadi lonjakan pasien baru dan pasien meninggal cukup tinggi. Relawan KAHMI mengumpulkan uang dari para donator dan patungan dari anggota KAHMI sendiri.

Uang yang terkumpul dibelanjakan dan dimasak sendiri untuk menjaga kebersihan makanan. Bantuan disalurkan sesuai data Satgas Desa maupun temuan relawan sendiri di lapangan. Penyaluran bantuan diprioritaskan bagi pasien isoman yang anggota keluarganya sakit semua.

“Kalau semua sakit otomatis tidak ada yang bisa memasak atau belanja kebutuhan sehari-hari ke pasar. Para pasien ini kalau tidak terurus bisa jadi penyakitnya bertambah parah karena kurangnya asupan makanan,” ujar A’an, sapaan akrab Khairuan Anwar.

Menurut A’an, penyaluran bantuan makanan melibatkan banyak relawan di lapangan, mulai dari relawan KAHMI hingga beberapa pemuda desa yang bersedia membantu. Para relawan juga dibekali proyek ketat untuk menghindari kontak langsung dengan pasien.

Baca Juga: PPKM Darurat, Polres Situbondo Bagikan Sembako ke Masyarakat Tidak Mampu

Selama di lapangan menyalurkan bantuan, para pasien mengaku senang karena mereka merasa tak sendiri. Kehadiran relawan KAHMI sepertinya menjadi motivasi tersendiri bagi para pasien.

“Bantuan kami tak seberapa, tapi kehadiran kami di tengah para pasien sepertinya jadi motivasi tersendiri. Mudahan-mudahan akan semakin banyak relawan yang peduli untuk membantu para pasien yang sedang terkena musibah terpapar virus Corona,” ujarnya.

Dijelaskan, relawan KAHMI berencana menyalurkan bantuan nasi kepada pasien isoman hingga satu minggu kedepan. Para relawan memilih tiga kecamatan mengingat banyak sekali pasien yang membutuhkan bantuan. 

“Kami sudah tiga hari ini menyalurkan bantuan untuk tiga kecamatan. Rencananya kami akan salurkan bantuan nasi selama satu minggu. Insyaallah, kalau ada rejeki akan  kami lanjutkan bantuan ke tempat,” katanya.

Baca Juga: 90 Persen ICU Covid di Situbondo Terisi, Rumah Sakit Rujukan Lain Disiapkan

A’an yang juga seorang pengacara itu menambahkan, Sat ini penyebaran virus Corona di Situbondo sangat luar biasa. Berdasarkan temuan di lapangan, ada banyak pasien mengeluh sakit mirip Covid-19, namun mereka  tak terdata di Satgas karena tak berobat ke rumah sakit. Oleh karena itu, A’an berharap agar Satgas memperluas tracing dan testing di lapangan. 

Selain itu, Satgas diharapkan  benar-benar memperhatikan pasien isoman terutama pemenuhan kebutuhan sembako dan vitamin. Kalau satu keluarga pasien sakit semua dan tak terurus kebutuhan logistiknya, bisa jadi mereka akan mati  karena kelaparan.

“Harapan kami agar Satgas benar-benar memantau pasien isoman. Hasil temuan kami selama tiga hari terakhir  ini menemukan ada pasien tak bisa makan karena semua anggota keluarganya sakit. Ada banyak pasien seperti yang kami temukan di lapangan,” terangnya.