Logo

Relawan Joko Widodo-Ma'ruf di Surabaya Tumpengan

Reporter:,Editor:

Minggu, 20 October 2019 15:34 UTC

Relawan Joko Widodo-Ma'ruf di Surabaya Tumpengan

TUMPENGAN. Tumpeng setinggi tujuh meter dengan berdiameter dua meter melambangkan periode Joko Widodo sebagai Presiden ke 7 dan memimpin 2 periode. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya - Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin resmi dilantik di Gedung MPR Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019. Hampir bersamaan di Surabaya, sejumlah relawan Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar tasyakuran.

Para relawan yang tergabung dalam Forum Alumni Jatim #01 itu menggelar tumpengan setinggi tujuh meter dan berdiameter dua meter di Jalan Yos Sudarso, Surabaya. Seluruh tumpeng dipenuhi buah-buahan dan sayuran yang merupakan hasil bumi Indonesia.

Di antara puluhan relawan yang hadir ada beberapa yang menggunakan baju adat. Mereka berkumpul di depan Gedung Balai Pemuda sisi Jalan Yos Sudarso. Para relawan tersebut menyanyikan lagu nasional dan daerah.

BACA JUGA: Periode Kedua, Joko Widodo Akan Bangun Jalan Tol Sepanjang 2.500 Kilometer

Setelah menyanyikan beberapa lagu nasional, panitia mempersilakan relawan berebut tumpeng.

Ketua Forum Alumni Jatim #01, Ermawan Wibisono mengatakan, tumpeng memiliki makna. Tujuh meter berarti bermakna Joko Widodo yang merupakan Presiden ke tujuh, sedangkan dua meter adalah periode kedua pemerintahan.

"Acara ini juga kami maknai untuk menjaga tradisi dan budaya. Di mana akhir-akhir ini bangsa ini diserang oleh paham atau ideologi transnasional, yang membahayakan persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara," ujar Ermawan, Minggu 20 Oktober 2019.

BACA JUGA: PDI Perjuangan Jatim Dorong Risma, Anas, dan Kanang, Masuk Kabinet Jokowi

Alumni Institut Sepuluh November (ITS) ini berjanji akan mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan. Bahkan jika memungkinkan, pihaknya bakal memberi masukan.

"Kedua yang tidak kalah penting, menjaga persatuan untuk songsong lima tahun ke depan agar Indonesia lebih maju," tuturnya.

Tidak hanya itu, Ermawan berharap, dalam jangka pangjang tidak ada lagi dua kubu, pro Joko Widodo dan pro Prabowo. Hanya ada satu yaitu pro Indonesia.

"Kemudian jangka panjang ya merawat tradisi dan budaya kebangsaan kita, yang beberapa waktu lalu sempat terkoyak," tandasnya.