Rabu, 12 February 2020 00:00 UTC
DISKOTIK PENTAGON: Pasca rekannya meninggal, sekelompok pemuda asal Maluku yang tergabung Maluk 1 Rasa (M1R), Selasa 11 Februari 2020 mendatangi Diskotik Pentagon, Jalan Tegalsari. Foto: Tony.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sekelompok pemuda asal Maluku yang tergabung Maluk 1 Rasa (M1R), Selasa 11 Februari 2020 mendatangi sebuah tempat hiburan malam di Jalan Tegalsari, yakni Diskotik Pentagon.
Mereka yang awalnya hanya melakukan aksi simpatik, tabur bunga dan karangan bunga atas meninggalnya rekannya, Glenn Poetiray, pada Minggu 9 Februari 2020. Tapi, tiba-tiba mengamuk tanpa ada komando, pemuda yang jumlahnya lebih dari 30 orang itu menerobos pintu pagar.
Mereka semua merusak pagar dan memecahi kaca jendela. Insiden itu tidak berlangsung lama, setelah salah seorang pengurus M1R meredam emosi massa.
BACA JUGA: Berikan Jasa Poliamori, Pria di Mojokerto Mampu Bertahan 25 Menit
Mengenai insiden tersebut, Ketua M1R Jawa Timur, David Sinay saat dikonfirmasi mengaku, apa yang dilakukan rekan-rekannya dengan memaksa masuk dengan merusak pintu pagar tempat hiburan malam, diskotik Pentagon itu spontanitas.
"Tadi terjadi spontanitas, kami tidak menduga akan terjadi demikian. Hal tersebut merupakan ungkapan rasa persaudaraan dari rekan - rekanya yang merasa kehilangan. Namun alhamdulillah kami dari pengurus, pembina, dan rekan - rekan yang lain dapat meredam," kata David, saat ditemui di TPU Kembang Kuning pada 11 Februari 2019.
Dari informasi didapat, sekelompok pemuda M1R ini mendatangi diskotik Pentagon berawal dari temannya Glenn Poetiray meninggal pada Minggu siang 9 Februari 2020 di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari.
BACA JUGA: Razia Tempat Hiburan Malam, Pengunjung Graha Poppy Positif Narkoba
M1R mendapatkan informasi, Glenn Poetiray menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak Kamis 6 Februari 2020, karena diduga menjadi korban penganiayaan saat di diskotik Pentagon.
Selain Glenn, ada pemuda maluku lainnya yang saat ini masih dirawat di RSI Jemursari yakni Blly Puttiray, Henrico Pututuhu. "Dari pengakutan rekan kita yang dirawat, Glenn dan teman-temannya ini menjadi korban penganiayaan. Dikeroyok beberapa orang, dan informasinya ada beberapa barang milik rekan kami itu hilang," kata salah satu pemuda Maluku, Ibrahim Lating kepada jatimnet.com.
Barang yang hilang itu seperti ponsel, dompet, dan kalung emas, diduga barang itu dirampas oleh orang yang memukul Glenn dan teman-temannya. Dan kasus itu sendiri hingga kini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan Satreskrim Polrestabes Surabaya.