Rabu, 13 May 2020 15:00 UTC
KARANTINA OTG. Rusunawa milik Pemkot Mojokerto yang digunakan untuk mengkarantina OTG karena reaktif Covid-19 setelah dites cepat, Rabu, 13 Mei 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Lima warga Kota Mojokerto yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dikarantina di Rusunawa Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo membenarkan jika kelima warga Kota Mojokerto itu dikarantina setelah hasil rapid test-nya reaktif Covid-19.
"Riwayat kelimanya kebetulan salah satu keluarganya bekerja di Surabaya. Setiap hari melakukan perjalanan ke Surabaya," kata Gaguk, Rabu, 13 Mei 2020.
Ia menjelaskan untuk OTG kelima terindikasi melakukan kontak erat dengan salah satu pasien positif Covid -19 di Surabaya yang masih transimisi luar kota. Sehingga yang bersangkutan dinyatakan Orang Tanpa Gejala sebab setiap harinya berinteraksi dengan pasien positif di Surabaya.
BACA JUGA: Tangani Pasien ODR Covid-19, Ning Ita Ubah Rusunawa Jadi Karantina
"Kemudian dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Kondisi secara fisik tidak menunjukan adanya keluhan. Secara fisik kelihatan seperti sehat. Dua OTG merupakan satu keluarga, yang lainnya bukan keluarga," katanya.
Kelima OTG tersebut diawasi tim yang terdiri dari satu dokter, empat perawat, dua bidan, dua tenaga administrasi, dua petugas kebersihan, dan dua petugas keamanan.
"Akan bekerja selama 14 hari bertugas di Rusunawa. Setelah tim awal bertugas, akan digantikan tim selanjutnya sampai masa karantina usai. Kelimanya juga ditempatkan dalam kamar yang terpisah-pisah," ucap Gaguk yang juga Kepala Dishub Kota Mojokerto ini.
Ia juga menambahkan setidaknya selama 14 hari, kelimanya akan terus dipantau perkembangannya. Jika memang diperlukan langkah-langkah perpanjangan karantina atau tindakan lainnya, tim medis akan memberikan rekomendasi perpanjangan karantina.
"Ada yang mulai kemarin (Selasa, 12 Mei 2020) dan beberapa hari lalu dikarantinanya. Untuk swab akan dilakukan menunggu perkembangan, sebab tim medis akan memantau terus dan akan memberikan rekomendasi swab tidaknya," ujarnya.
BACA JUGA: Dokter dan ABK Positif OTG Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri
Hingga kini di Kota Mojokerto terdapat 18 OTG yang masuk dalam peta sebaran Covid di Kota Mojokerto. Gaguk menyatakan jika seseorang baik OTG, PDP, ODP, atau ODR memiliki tempat karantina mandiri yang kurang memenuhi syarat protokol kesehatan, maka Pemkot Mojokerto sudah mempersiapkan hal tersebut.
"Dijamin lebih bagus karena segala fasilitas sudah tercukupi, tiga kali makan, bahkan wifi," ujarnya.
Sementara itu, terkait antisipasi pemudik sampai saat ini pihaknya belum menyiapkan hal tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja jika terdapat peningkatan tren mudik ke depan, Pemkot akan menyiapkan dua tempat yang layak digunakan sebagai tempat karantina seperti ruang diklat dan Rusunawa.
"Semoga jumlah laju perjalanan penumpang angkutan umum dari luar kota ke Mojokerto tidak meningkat. Kalau dilihat tren dari hari ke hari semakin menurun," ucapnya.
