Selasa, 12 November 2024 14:00 UTC
Peserta olimpiade matematika dan sains tingkat Asia ikuti pembukaan di hotel El Royal Banyuwangi, Selasa malam, 12 November 202. Foto: Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia atau Asian Science & Mathematics Olympiad For Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 resmi dimulai di Banyuwangi. Sebanyak 136 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia akan bertanding menjadi yang terbaik.
Para peserta tersebut mengikuti pembukaan yang berlangsung di Hotel El Royale, Banyuwangi, Selasa malam, 12 November 2024. Ratusan peserta ASMOPSS tampil memperkenalkan diri lewat defile dari masing-masing negara. Mereka berasal dari sepuluh negara, di antaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Filipina.
Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli mengatakan ASMOPSS merupakan lomba olimpiade sains dan matematika bagi pelajar SD dan SMP tingkat Asia yang digelar setiap tahun oleh Yayasan Surya Intitute. Surya Institute didirikan Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
“Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mempelajari sains dan matematika sejak usia dini dan meningkatkan pengembangan hubungan internasional antarnegara di kawasan Asia dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama dalam sains dan matematika,” kata Munasprianto.
BACA: Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia
Munasprianto mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi. Banyuwangi dipilih menjadi tuan rumah karena dinilai sebagai daerah yang memiliki kepedulian tinggi pada peningkatan mutu pendidikan, khususunya sains dan matematika.
Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. Metode ini dikembangkan Yohanes Surya
“Ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing yang cukup menonjol, namanya Felicia, masih pelajar SD. Dia berhasil merebut kejuaraan di sejumlah lomba internasional. Dia juga ikut tergabung dalam tim nasional pada olimpiade ini,” kata Munasprianto.
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Banyuwangi, pada olimpiade ini selain Felicia, delapan orang siswa Banyuwangi juga diberi kesempatan untuk bertanding sebagai tim nasional di ASMOPPS. Sedangkan sebanyak tiga pelajar Banyuwangi lainnya lolos seleksi ASMOPSS secara mandiri.
“Total ada 12 orang peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional di olimpiade ini. Kami yakin siswa Banyuwangi bersama dengan tim nasional akan bisa bersaing dengan peserta dari negara-negara lainnya,” ujar Munasprianto.
BACA: Pelajar SD di Banyuwangi Raih Emas Kompetisi Coding Internasional di Korsel
Sementara itu, Plt Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan menjadikan Banyuwangi sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASMOPSS ke-14. Olimpiade internasional ini akan menjadi inspirasi bagi anak anak Banyuwangi untuk menjadi siswa yang memiliki kompetensi unggul.
“Mereka bisa beradu kompetisi dengan kontingen dari negara lain. Semoga bisa saling termotivasi, dan yang penting mereka bisa saling mengenal dan saling sharing,” kata Sugirah.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan pelaksanaan olimpiade akan berlangsung selama enam hari pada 11-16 November di Hotel El-Royale Banyuwangi.
“Untuk lombanya sendiri menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Ada babak teori (kompetisi individu) dan babak eksperimen/eksplorasi (kompetisi tim),” katanya.
Babak teori terdiri dari soal pilihan ganda, soal jawaban singkat, dan soal jawaban panjang. Setiap siswa memilih salah satu mata pelajaran, yaitu Sains atau Matematika. Sedangkan kompetisi tim terdiri dari eksperimen sains, masalah eksplorasi matematika, dan investigasi gabungan sains & matematika.