Rabu, 26 September 2018 06:08 UTC
kebakaran hutan. Ilustrasi
JATIMNET.COM, Jember – Hutan yang terbakar di Gunung Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mencapai 20 hektare. Hutan tersebut sebagiannya merupakan habitat sejumlah satwa liar yang dilindungi.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam KSDA Wilayah 3 Jember Setyo Utomo menjelaskan, hutan yang terbakar itu berada di kawasan Cisentor yang masuk wilayah Probolinggo.
Dalam laporan yang ditulis Antara, terpantau tiga hingga empat titik api atau “hotspot” pada pertengahan September 2018. “Saat petugas tiba di kawasan Cisentor, masih ada bara api dari pohon cemara yang tersisa, sehingga petugas memadamkan hingga benar-benar api padam dengan menggunakan air yang berada di Sungai Cisentor,” kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam KSDA Wilayah 3 Jember Setyo Utomo, Selasa 26 September 2018.
Menurut dia, kawasan Cisentor merupakan habitat sejumlah burung, lutung Jawa, rusa, kijang, bahkan ada pendaki yang pernah melihat macan kumbang berada di sana, sehingga kebakaran tersebut tentu mengganggu keberadaan sejumlah satwa liar yang dilindungi.
“Kendati demikian, tidak ada satwa liar yang terjebak dalam kebakaran hutan di Gunung Argopuro dan seluruh satwa yang dilindungi dapat menyelamatkan diri saat api mulai membesar di kawasan Cisentor beberapa waktu lalu,” katanya.
Ia menjelaskan penyebab kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang Argopuro diduga karena sisa api unggun yang tidak padam sempurna dan bekas perapian itu ditemukan petugas, sehingga titik api itu menyulut bahan bakar potensial berupa seresah atau tanaman bawah yang mengering pada musim kemarau di kawasan setempat.
“Untuk mengantisipasi hal serupa, BKSDA terus melakukan pengecekan hotspot melalui satelit setiap hari, kemudian melakukan patroli secara rutin, dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat,” ujarnya.
Setyo mengatakan jalur pendakian Pegunungan Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang hingga kini masih ditutup dan penutupan dilakukan sejak 10 Agustus 2018 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Kami mendapat informasi petugas bahwa hujan sudah turun di kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang, sehingga hal itu dapat meminimalisir potensi kebakaran hutan dan sabana di sana,” katanya, menambahkan.
Jalur pendakian Gunung Argopuro yang berada di perbatasan Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Bondowoso yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang merupakan salah satu jalur pendakian terpanjang di Indonesia dan terpanjang di pulau Jawa.
Gunung Argopuro dapat diakses dari dua pintu masuk yakni dari Bermi di Kabupaten Probolinggo dan dari Baderan di Kabupaten Situbondo, dan untuk menuju puncak Argopuro membutuhkan waktu selama empat hingga lima hari.