Logo

Pulang dari Malaysia 15 PMI Asal Situbondo Langsung Dikarantina

Reporter:,Editor:

Selasa, 04 May 2021 07:40 UTC

Pulang dari Malaysia 15 PMI Asal Situbondo Langsung Dikarantina

PEMERIKSAAN: Satgas sedang melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang PMI di tempat karantina, Selasa 4 Mei 2021

JATIMNET.COM, Situbondo - Sebanyak 15 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Situbondo terpaksa harus menjalani karantina selama beberapa hari ke depan. Pasalnya Satgas Covid-19 hanya ingin menjalankan sebagai bentuk standar operasional prosedur (SOP) dari Disnakertrans Jatim.

 “15 Pekerja Migran ini dikarantina di dua lokasi, yaitu 10 PMI di karantina di hotel rengganis Situbondo, sedangkan 5 PMI lainnya di karantina di PKM Kecamatan Kendit,” kata Ahmad Zaini, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Kantor Disnakertran Kabupaten Situbondo, Selasa, 4 Mei 2021.

Menurut  Zaini, 15 PMI itu semuanya bekerja di Malaysia. Sebagian dari mereka pulang  ke Indonesia karena kontrak kerjanya sudah habis. Ada pula PMI di deportasi pemerintah Malaysia karena ada masalah ke-imigrasian.  

Para PMI itu sebenarnya sudah menjalani tes Swab di Malaysia maupun di Bandara Juanda. Mereka juga sudah dikarantina selama dua hari oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: 1.372 Pekerja Migran Indonesia asal Jatim Lakukan Mudik

“Mereka yang pulang kesini (Situbondo) sudah melewati karantina di Jawa Timur. Mereka yang negatif dipulangkan namun harus tetap di karantina lagi selama tiga hari,” ujarnya

Dijelaskan, kemungkinan masih ada PMI asal Situbondo akan pulang kampung mengingat ada 14 ribu PMI asal Jawa Timur yang akan pulang dari Malaysia. Pemulangan para PMI itu dilakukan secara bertahap.

“Besok (Rabu, 5 Mei 2021) ada penerbangan dari Malaysia dan kabarnya ada dua orang PMI dari Situbondo. Kita akan jemput kalau mereka sudah dinyatakan negatif dan selesai menjalani karantina di Surabaya,” terangnya.

Sementata, salah seorang PMI, Santi, (46), mengaku pulang kampung karena sudah setahun terakhir ini tak lagi bekerja di Malaysia.  Santi sudah 14 tahun mengadu nasib di Selangor Malaysia.

Baca Juga: Pulang Kampung, Dua Pekerja Migran Diisolasi di Asrama Haji Madiun

Berbagai pekerjaan sudah pernah dijalaninya, mulai bekerja menjadi pelayan toko dan restoran hingga membuka usaha sendiri menjadi tukang jahit pakaian.

“Penghasilannya meningkat saat membuka usaha sendiri di Malaysia. Sebulan ia bisa mendapatkan  penghasilan Rp. 10 jutaan. Namun sejak Covid-19 masuk Malaysia penghasilan menurun drastis,” terangnya ditemui di tempat karantina di hotel Rengganis.

Menurut Santi dirinya tak mau lagi kembali bekerja ke Malaysia.  Ia mengaku berencana akan membuka usaha sendiri di Situbondo untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

“Saya gak mau kembali lagi ke Malaysia karena Selama 14 tahun berada di negeri orang. Sekarang saya mau menikmati hidup di negeri sendiri,” ujar ibu dua orang anak itu.