Kamis, 23 February 2023 05:00 UTC
Pelepasan gerbong barang dari komplek gedung PT INKA di Madiun menuju New Zealand. Foto. Humas PT INKA
JATIMNET, MADIUN – Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto mengatakan bahwa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembuatan gerbong barang pesanan UGL, perusahaan di Australia sebanyak 45 persen.
“Dalam proyek ini ada beberapa komponen yang didatangkan dari luar negeri. Seperti bogie dari Amerika yang sesuai dengan permintaan KiwiRail,” kata Direktur Operasi PT INKA I Gede Agus Prayatna, Kamis, 23 Februari 2023.
Bogie merupakan konstruksi yang terdiri dari dua perangkat roda atau lebih. Adapun fungsinya sebagai pendukung dasar dari badan kereta.Gerbong barang yang dipesan KiwiRail di New Zealand ke PT INKA melalui UGL sebanyak 262 unit.
Baca Juga : PT INKA Kirim 133 Gerbong Barang ke New Zealand
Sebanyak 133 di antaranya telah dikirim dari Madiun ke Australia melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis pagi tadi. Gerbong yang dikirim pada Batch-1 itu bertipe container flat top (CFT) wagon. Adapun 129 sisa pesanannya akan diekspor pada Mei mendatang.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto menambahkan, pada tahun ini pihaknya juga akan mengerjakan 450 wagon. Dalam kontrak antara PT INKA dengan pihak UGL jumlah pesanannya sebanyak 50 platform/underframe lokomotif.
“Kami tentunya bangga terkait hubungan dengan UGL yang membuktikan kemampuan INKA untuk bersaing di kancah global dan berharap kerjasama ini bisa berkesinambungan mengingat masih terbukanya kebutuhan sarana di sana," ungkap Eko.
Baca Juga : Cucu Perusahaan PT INKA Mulai Ekspor Bogie Frame ke Bangladesh
Direktur Program Rollingstock Procurement Kiwi Rail, Chrissy Farago mengatakan bahwa gerbong-gerbong baru ini akan menggantikan gerbong barang yang lama. Ini sebagai bentuk program modernisasi operasional armada KiwiRail.
"Ketika pengujian selesai, gerbong-gerbong baru ini akan langsung ditempatkan dan digunakan untuk angkutan kayu sebagai salah satu pelayanan KiwiRail untuk industri kehutanan New Zealand,” jelas Chrissy Farago.