Kamis, 09 August 2018 10:53 UTC
Makin meningkatnya ukuran dan muatan kapal mendongkrak produktivitas kinerja yang berdampak pada laba perusahaan.
JATIMNET.COM, Jakarta – Meningkatnya kinerja bongkar muat seluruh komoditi mampu menaikkan laba usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Berdasar surat elektronik yang diterima redaksi, hingga Juli Pelindo III telah mencatat laba usaha mencapai Rp 1,8 triliun.
CEO Pelindo III Ari Ashkara dalam keterangannya menyebutkan kontribusi terbesar peningkatan kinerja bongkar muat diantaranya peti kemas, non peti kemas, dan gas alam cair (LNG/ liquified naatural gas). Peningkatan peti kemas ini juga ditunjang dengan peningkatan kunjungan kapal di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo III.
“Pelayanan peti kemas menjadi kontributor tertinggi yang mencapai 60 persen dari total pendapatan perseroan. Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp 2,2 triliun, sedangkan domestik mencapai Rp 1,04 triliun,” kata Ari Ashkara, Kamis Kamis 9 Agustus 2018,.
Berdasarkan data Pelindo III, peningkatan bongkar muat peti kemas tumbuh 6 persen year on year (yoy), dari 2,23 juta boks atau setara 2,75 TEU’s per Juli tahun 2017, menjadi 2,35 juta boks atau setara dengan 2,92 juta TEU’s hingga Juli 2018.
Sedangkan bongkar muat barang dalam satuan meter kubik meningkat, dari 1,33 juta meter kubik pada Juli 2017 menjadi 1,75 juta meter kubik pada periode yang sama atau meningkat 32 persen yoy.
Peningkatan ini didapat dari adanya barang-barang project cargo, komoditas kayu masak dan kayu lapis, serta alat-alat berat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang.
Peningkatan signifikan tercatat pada bongkar muat komoditas LNG dari 3,89 juta MMBTU per Juli 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU atau melonjak 42 persen yoy. Peningkatan tersebut membuat Pelindo III siap berekspansi menggarap pasar layanan bongkar muat energi.
“Pelindo III berekspansi mengoperasikan tank farm di Pelabuhan Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang. Melalui lini usaha Pelindo Energi Logistik (PEL) melakukan sinergi BUMN dengan PP Energi sebagai kerja bersama menekan biaya logistik distribusi energi nasional yang ramah lingkungan,” tambah Ari Askhara.
Sementara itu, Operation and Commercial Director, Mohammad Iqbal menambahkan bahwa kunjungan kapal tumbuh tipis 1 persen. Pertumbuhan single digit ini disebabkan makin membesarnya ukuran kapal yang didorong dengan bobot muatan.
“Secara bobot total kapal yang sandar meningkat 14 persen yoy atau dari 86,6 juta groston Juli tahun 2017 menjadi hingga 98,3 juta groston juli 2018,” ungkap Iqbal.