JATIMNET.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo resmi melantik Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Kamis, 22 November 2018.

Andika yang dilantik di Istana Negara kini resmi menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun. Pengangkatan Andika Perkasa berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97/TNI/TAHUN 2018 yang ditetapkan Presiden hari ini, 22 November 2018.

Bersamaan dengan itu, Andika juga mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Jenderal TNI yang didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 98/TNI/TAHUN 2018 dan resmi berlaku hari ini.

"Kita melihat rekam jejak. Saya kira Pak Andika ini pernah di Kopassus, Kodiklat, Pangdam, Kostrad, kemudian sebelumnya pernah di Penerangan juga. Saya kira tour of duty-nya komplet. Pernah juga menjadi Komandan Paspampres. Saya kira komplet semua," ujar Presiden Jokowi sebagaimana keterangan resmi dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Pria kelahiran 21 Desember 1964 sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018. Andika juga pernah menjabat sebagai Dankodiklat TNI AD, Pangdam XII/Tanjungpura, Danpaspampres, dan Kadispen TNI AD.

Selanjutnya alumnus Akademi Militer pada tahun 1987 itu diambil sumpahnya.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada NKRI, yang berdasarkan Pancasila, dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Jenderal Andika saat mengikuti sumpah yang dibacakan Presiden Jokowi.

“Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit," lanjut Andika.

Menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini mengawali karir sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.

Dalam acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dan jabat tangan yang dimulai dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh sejumlah tamu undangan yang hadir.