Logo

PPP Nilai Pidato Ketua MPR Bercita Rasa Oposan

Reporter:

Kamis, 16 August 2018 09:18 UTC

PPP Nilai Pidato Ketua MPR Bercita Rasa Oposan

Zulkifli Hasan (tengah) menyampaikan pidato yang dinilai Romahurmuziy lebih banyak mengkritisi pemerintah Joko Widodo. FOTO: KSP.

JATIMNET.COM, Jakarta – Pidato yang disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam Pembukaan Sidang Tahunan MPR 2018 mendapat kritikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Menurut pria yang akrab disapa Gus Romi itu pidato Zulkifli bercita rasa oposan.

Romy menganggap pidato yang disampaikan Zulkifli lebih banyak mengkritisi pemerintah lantaran posisinya sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

“Pidato itu (Ketua MPR, Zulkifli Hasan) bercita rasa oposan,” terang Romahurmuziy di gedung parlemen, sebagaimana dikutip Antara, Kamis 16 Agustus 2018. “Kalau kemudian pak Zul mengkritik pemerintah, itu konsekuensi otomatis. Karena posisinya sebagai oposan,” lanjutnya.

Dalam pidato Pembukaan Sidang Tahunan MPR 2018, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Zulkifli mencermati persoalan-persoalan ekonomi yang menurutnya sedang dihadapi bangsa.

Salah satu poin yang disoroti Romy adalah penurunan gini ratio 0,41 menjadi 0,39. Penurunan itu disebabkan menurunnya pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah.

Sementara itu, salah satu poin pidato Zulkifli Hasan adalah masalah perekonomian dan daya beli masyarakat golongan miskin. Menurutnya, golongan ini sangat rentan terhadap perubahan harga. Dia mendesak pemerintah menjaga harga barang kebutuhan rumah tangga agar daya beli tidak tergerus.

Begitu juga dengan beban utang pemerintah yang mencapai kurang lebih Rp 400 triliun tahun ini. Masalah lain adalah ekspor-impor yang dianggap tidak stabil, dimana impor lebih leluasa serta melemahnya nilai tukar rupiah.

Dalam sidang tersebut, Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN itu menyapa Presiden Joko Widodo yang duduk di mimbar Sidang Tahunan di Gedung MPR/DPR/DPD RI itu.

Meski memberi kritikan, Ketua MPR RI juga memberikan pandangan perlunya menaikkan dan pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro. Sektor ini membutuhkan sentuhan yang masih bisa diangkat dan dikembangkan melalui pembiayaan seperti fasilitas kredit, fasilitas pembiayaan, dan pemasaran.