Selasa, 02 February 2021 01:40 UTC
Ketua DPW PPP Jatim Musyafak No
JATIMNET.COM, Surabaya - Bursa Bakal Calon Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur terus menghangat. Nama Emil Elestianto Dardak yang kini menjabat sebagai plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sebagai salah satu kandidatnya.
Namun kemunculan nama Emil ini memantik reaksi partai politik terutama yang mengusungnya dalam Pilgub 2018. PPP salah satunya, sebagai partai politik pengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak pada pilgub Jatim 2018 menilai harusnya tak berpartai.
Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer mengungkapkan keinginannya untuk mengajak kerjasama dengan partai politik pengusung lainnya tetap terjaga. Setidaknya menjaga asa agar kepentingan setiap partai pengusung untuk masyarakat terealiasi.
"Kalau menang calon yang diusung dan didukung, maka secara otomatis kepala daerah milik semua golongan. Tak hanya milik parpol pengusung atau pendukung saja. Otomatis milik semuanya," ujar Musyaffa, Senin 1 Februari 2021.
Baca Juga: Wagub Emil Dardak Jatim Menantu Soekarwo Pasangan Serasi Pimpin Demokrat di Jatim
Penilaian Musayaffa itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, jika kepala daerah berbaju ketua partai dikawatirkan akan berat sebelah dan mengedepankan partai politik yang diikutinya. Hal ini tentu kurang etis dipandang masyarakat.
"Pasangan kepala daerah harus netral dan tak sarat kepentingan parpol tertentu. Pasangan kepala daerah jika sudah terpilih otomatis milik publik," ungkapnya.
Ia mengakui, siapapun berhak bergabung dengan partai politik. Posisi gubernur dan wakil gubernur juga politis. Tetapi idealnya tetap tak berpartai politik.
Baca Juga: Bursa Calon Ketua Demokrat Jatim Mulai Muncul, Siapa Berpeluang?
Paling tidak itu untuk menunjukkan netralitas keduanya. Sebab, ketika jabatan untuk publik melekat seharusnya kepentingan publik yang diprioritaskan. "Khawatirnya, kalau berbaju partai, aktivitas sebagai pasangan kepala daerah terganggu. Dan urusan rakyat akan menjadi nomor kesekian, apalagi menjabat sebagai ketua partai," imbuhnya.
Sekadar diketahui, pada Pilgub Jatim 2018 lalu pasangan Khofifah-Emil maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang saat itu diusung oleh enam partai politik. Selain PPP, ada Partai Demokrat, Golkar, NasDem, PAN, dan Hanura.
Musyaffa berharap Emil tetap tak berpartai untuk menjaga keharmonisan. “Contohlah Bu Gubernur Khofifah tak berpartai aktif. Ini hanya saran kami saja agar pak wagub Jatim lebih fokus bersama bu gubernur bersinergi untuk membangun masyarakat Jatim lebih makmur lagi," tandasnya.