Selasa, 28 June 2022 04:20 UTC
Pengurus Komisariat PMII Sunan Drajat Lamongan Audiensi Dengan Pemkab di Ruang Ronggohadi Gedung Pemkab Lamongan, 27 Juni 2022.
JATIMNET.COM, Lamongan - Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sunan Drajat Lamongan menilai Pemerintah Daerah kabupaten Lamongan tidak sungguh - sungguh dalam melakukan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak khususnya Sapi.
Hal tersebut dibuktikan setelah mereka membentuk tim khusus (timsus) survei penanganan PMK di wilayah Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
"Setelah kami melakukan wawancara dengan 22 responden dari 17 Desa se Kecamatan Paciran, ternyata hasilnya sangat mengejutkan, di antara mereka hanya satu responden yang mengaku dirinya mendapat sentuhan upaya penanganan PMK dari Pemerintah Daerah," ungkap Ketua Komisariat PMII Sunan Drajat Lamongan Rinaldi, Selasa 28 Juni 2022.
Baca Juga: Belum Genap 10 Persen Vaksin PMK Disuntikkan pada Hewan Ternak
Rinaldi mengatakan, Dari hasil tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan tidak sungguh - sungguh dalam menangani PMK, buktinya Pemerintah tidak melakukan penangan secara merata.
"Sedangkan saat ini masyarakat khususnya Kecamatan Paciran benar - benar sedang membutuhkan sentuhan bantuan berupa obat maupun vaksin untuk hewan ternaknya dari pemerintah Kabupaten Lamongan, agar hewan ternak mereka bisa terselamatkan dari wabah PMK yang sedang melanda kota soto ini," ujarnya.
