Senin, 05 November 2018 01:40 UTC
PLN mendapat kepercayaan dari pasar keuangan dengan memeroleh pinjaman senilai 1,62 miliar dolar AS. FOTO: DOK
JATIMNET.COM, Jakarta – PT PLN mendapat pinjaman sindikasi internasional senilai 1,62 miliar dolar AS atau sekitar Rp24,3 triliun.
Berdasarkan siaran pers, PLN menyebutkan penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi tersebut telah dilaksanakan 25 Oktober 2018 lalu dengan 20 kreditur.
Pinjaman dalam bentuk dolar AS ini melalui sindikasi internasional itu merupakan debut perdana bagi PLN dan langsung memperoleh kelebihan permintaan (oversubscribe).
"Hal ini kembali memberikan sinyal, bahwa pasar keuangan internasional mempercayai credit profile PLN," kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, Minggu 4 November 2018.
Fasilitas pinjaman itu terdiri atas pinjaman berjangka (term loan facility) 1,32 miliar dolar AS dengan tenor lima tahun dan revolving credit facility 300 juta dolar AS dengan tenor tiga tahun. Total pinjaman meningkat dari komitmen awal kreditur sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Menurut Made, pinjaman mendapat komitmen lebih dari dua miliar dolar AS, sehingga PLN mengeksekusi opsi tambahan dari komitmen awal (green-shoe) menjadi total 1,62 miliar dolar AS.
Ia mengatakan proses sindikasi diluncurkan pada 3 Juli 2018 dengan ditandai presentasi (roadshow) ke beberapa bank di Singapura dan Tokyo.
Selanjutnya PLN menunjuk beberapa bank internasional yakni Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ), Bank of China (Hong Kong) Limited (BOC), Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd (Citi), Mizuho Bank Ltd, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch (SMBC)/PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), dan United Overseas Bank Limited (UOB) sebagai mandated lead arranger & bookrunners (MLABs) pada 8 Juni 2018.
"Ini adalah fasilitas offshore sindikasi dolar AS pertama kalinya bagi PLN dan juga bukti perusahaan memiliki diversifikasi sumber pendanaan beragam. Proses sindikasi pinjaman direspons baik oleh pasar keuangan dengan harga kompetitif di tengah situasi pasar volatile saat ini," tambah Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto.
Menurut dia, tim PLN dan MLABs, yang dikoordinasi SMBC, telah bekerja memastikan pelaksanaan transaksi berjalan tanpa hambatan. "Kami percaya ini adalah bukti kuat bahwa profil kredit PLN dan juga Indonesia sangat baik," kata Sarwono.
Dana pinjaman akan digunakan membiayai investasi PLN dan tujuan korporasi secara umum untuk menyukseskan proyek 35.000 MW. Saat ini PLN memiliki credit rating internasional yaitu Baa2 (Moody's), BBB (Fitch Ratings), dan BBB- (Standard & Poor's) atau sama dengan Pemerintah Indonesia. (ant)