Rabu, 13 January 2021 09:00 UTC
MENINGGAL DUNIA. Almarhum Bugiarso semasa hidupnya meluangkan waktu melatih tinju kepada pemuda di Probolinggo. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Bambang Mugiarso atau akrab dikenal Bugiarso, petinju senior asal Kota Probolinggo meninggal dunia di usia 49 tahun.
Petinju berjuluk The Killer tersebut meninggal dunia di rumahnya, Jalan MT Haryono, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Legenda tinju yang pernah menjuarai Pan Asian Boxing Association (PABA) itu meninggal dunia akibat asam lambung tinggi.
Istri Almarhum, Lenny Vera Veronica, mengatakan suaminya meninggal dunia pada Rabu, 13 Januari 2021, sekitar pukul 05.00 WIB.
Almarhum sempat mengalami stroke ringan selama Februari hingga Maret 2020. Kemudian sejak 31 Desember 2020, almarhum mulai menderita asam lambung.
BACA JUGA: Pacquiao Petinju Tertua Juara Dunia Kelas Welter
"Semenjak itulah keadaannya terus memburuk. Sampai akhirnya almarhum meninggal Rabu pagi tadi," katanya.
Petinju kelahiran Lumajang, 14 April 1972, tersebut memulai debutnya sebagai atlet tinju amatir sejak tahun 1980-an ketika masih ada pesta giling Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Lumajang.
Kala itu, Bugiarso kerap menjuarai tinju amatir dengan hadiah 25 kilogram gula setiap pesta giling tebu digelar. Bugiarso kemudian mencoba beralih ke tinju profesional dengan pindah ke Jakarta. Namun karirnya tidak begitu cemerlang.
Bugiarso akhirnya kembali ke kampung halaman dan bergabung dengan Akas Boxing Camp (Akas BC) Kota Probolinggo. Bersama Akas BC itulah, Bugiarso mampu menunjukkan taringnya sebagai atlet tinju.
Dilatih M Yunus dan manager Akas BC Roy Harvanto, Bugiarso mampu menunjukkan prestasinya menjadi juara tinju nasional kelas bulu yunior pada tahun 1994.
Tak berhenti disitu, sekitar November 1995 Bugiarso mampu menaklukkan Akbar Maulana, petinju Mirah Silver, Bali, dengan kemenangan Knock Out (KO) di ronde 12. Bahkan satu jam setelah KO, petinju asal Kediri itu harus tutup usia.
Prestasi Bugiarso kian melambung saat mampu merebut juara PABA kelas 55,3 kg. Saat itu, Bugiarso meng-KO petinju asal Rusia, Alexander Park, di pertandingan tinju yang dihelat pada Mei tahun 1996.
Nama Bugiarso semakin dikenal setelah mampu menumbangkan sejumlah atlet tinju negara lain seperti Thailand, Australia, hingga Meksiko.
BACA JUGA: Menang, Petinju Perempuan Iran Malah Takut Dipenjara Jika Pulang
Dengan kegemilangan prestasinya itulah, Bugiarso akhirnya mendapatkan julukan The Killer di kancah tinju nasional maupun internasional dengan rekor 42 tanding dan sekali kalah.
Bahkan karena sembilan kali mampu mempertahan gelarnya, Bugiarso sempat mendapatkan cendera mata dari Presiden World Boxing Association (WBA) Mendosa dari Venezuela.
Namun di tahun 2002, prestasi Bugiarso meredup setelah kalah KO dari lawannya, Yudamring Sith, petinju asal Thailand.
Semenjak itulah, Bugiarso memilih mundur dari dunia adu jotos. Bugiarso sempat menjadi petani dan juru parkir guna menyambung hidup keluarganya.
Bugiarso kemudian menjadi pegawai honorer daerah di Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Probolinggo serta menjadi pelatih tinju amatir di wilayah setempat.