Minggu, 20 January 2019 08:13 UTC
Ekspresi Danielle Collins usai mengalahkan unggulan kedua Angelique Kerber untuk melaju ke babak delapan besar Australia Terbuka. Foto-foto: ausopen/ Ben Solomon-Tennis Australia.
JATIMNET.COM, Melbourne – Babak keempat Australia Terbuka mulai tidak ramah bagi petenis unggulan. Kali ini korbannya adalah Angelique Kerber yang diunggulkan di posisi kedua, secara mengejutkan tumbang.
Dia dikalahkan Danielle Collins dua set langsung, 0-6 dan 2-6 di Margaret Court Arena, Minggu 20 Januari 2019. Satu kejutan lain adalah jawara edisi 2008, Maria Sharapova dikalahkan petenis tuan rumah, Ash Barty, 6-4, 1-6 dan 4-6.
Collins, mengaku tidak pernah memenangi gelar Grand Slam sebelumnya. Namun dia bercanda ingin terus memenangi setiap pertandingan yang dilewatkan.
“Saya berharap memiliki lebih banyak dari ini,” kata petenis Amerika Serikat itu, seperti dikutip laman resmi Australia Terbuka.
BACA JUGA: Emak-Emak Berebut Bandana Sabalenka
Jika melihat statistik Kerber seperti tampil dibawah performa terbaiknya. Keunggulan Kerber atas lawannya hanya persentase serve pertama. Persentase selanjutnya dia tertinggal dari Collins.
Menyeberang ke lapangan Rod Laver Arena, petenis tuan rumah, Ash Barty begitu emosional menyisihkan Maria Sharapova.

Sebab, dia menjadi perempat finalis wanita keempat asal Australia, dan yang pertama sejak Jelena Dokic tahun 2009.
“Dia (Sharapova) adalah juara, saya tahu dia tidak akan menyerah. Jadi saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya berusaha menjauh,” kata Barty.
BACA JUGA: Kvitova Mantap Menatap Australia Terbuka
Pertemuan antara Sharapova versus Barty sangat dinanti publik Australia. Selain itu, pertemuan ini juga menyita perhatian komunitas tenis internasional, mengingat bentrok ini mengadu superstar melawan petenis masa depan.
Peringkat Barty diperkirakan akan naik ke posisi yang lebih tinggi. Saat ini dia berada di peringkat 16 dunia, dan bisa naik ke posisi 14 jika bisa mengalahkan Sharapova.
“Ini seperti tidak nyata, bermain di lapangan indah di depan rumah yang penuh sesak ini. Tidak ada yang lebih baik dari hari ini,” tegas petenis kelahiran Ipswich, 24 April 1996.
Selanjutnya dia sudah dinanti Petra Kvitova. Pertemuan ini merupakan ulangan final turnamen sebelumnya, Sydney International. Kvitova yang berlabel dua kali jawara Wimbledon keluar sebagai juara dengan pertarungan tiga set, 1-6, 7-5 dan 7-6 (3).