Rabu, 01 October 2025 10:00 UTC
Salah satu petani cabai, Beny Saputro, saat ditemui di kediamannya di Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kec. Megaluh, Rabu, 1 Oktober 2025. Foto: Taufiqur Rachman
JATIMNET.COM, Jombang – Di tengah cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur, para petani cabai di Kabupaten Jombang justru bisa tersenyum lega.
Harga cabai rawit merah yang stabil di angka Rp25.000 per kilogram menjadi angin segar setelah sebelumnya sempat anjlok hingga Rp14.000 per kilogram di awal tahun 2025.
Ditemui di lahan pertaniannya, Beny Saputro, petani cabai asal Dusun Paras, Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, mengaku bersyukur dengan kondisi panen dan harga saat ini.
"Meskipun hujan datang tidak menentu dan beberapa tanaman rusak, tapi hasil panen masih cukup bagus. Yang paling bikin senang, harga cabai tidak jatuh seperti tahun lalu," ujar petani berusia 39 tahun ini, Rabu, 1 Oktober 2025.
Menurutnya, dari 5.000 batang tanaman cabainya, ia mampu memanen sekitar 20 kilogram per hari dan mencapai 1,5 kuintal saat panen raya. Sedangkan modal produksi sekitar Rp5 juta.
"Hasil panen saat ini sudah mulai memberikan keuntungan setelah menutup biaya produksi," katanya.
Stabilnya harga cabai di tengah cuaca tidak menentu ini menjadi momentum penting bagi petani. Mereka berharap kestabilan harga dapat dipertahankan untuk menjaga keberlanjutan usaha tani.
Sementara itu, Witono, petani lainnya yang mengelola lahan cabai seluas 1 hektar, mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi adalah serangan hama.
"Biasanya hama yang menyerang cabai cukup banyak. Untuk menghindari serangan, petani rutin melakukan penyemprotan setiap tiga hari sekali. Ini penting agar tanaman tetap sehat menjelang panen raya," katanya.
Selain itu, para petani juga mendorong peningkatan akses pasar agar hasil panen bisa dijual langsung tanpa melalui banyak perantara, sehingga harga di tingkat petani tidak terus tertekan.
Keberhasilan petani cabai Jombang mempertahankan produktivitas di tengah tantangan cuaca ekstrem ini menunjukkan ketangguhan dan adaptasi para petani lokal dalam menjaga ketahanan pangan daerah.