Senin, 29 July 2019 06:43 UTC
Kondisi pesantren Azzahidin di Sampang Madura. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Sampang - Kegiatan rutin tahunan di Pesantren Azzahidin di Desa Karang Penang Onjur, Kabupaten Sampang kembali dilakukan. Bukan semarak memulai tahun ajaran baru seperti sekolah pada umumnya, sekolah ini justru terpaksa memulangkan santri-santrinya. Alasannya sama setiap tahunnya: kekeringan.
Pesantren Azzahidin selalu terdampak kekeringan ketika musim kemarau datang. Air bersih tak tersedia di sekolah ini, sehingga dengan berat hati pihak sekolah tidak mengizinkan para santrinya untuk menginap. Kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung, namun tanpa menginap seperti biasanya.
Permasalahan serupa juga dialami warga Desa Karang Penang Onjur. Mereka harus ke waduk yang berjarak 5 kilometer dari tempat tinggal mereka. Bahkan, warga terkadang ke Kecamatan Omben yang berjarak 16 kilometer demi memperoleh air bersih untuk minum dan mandi. Air adalah barang berharga bagi mereka pada saat kekeringan.
BACA JUGA:Beaguru ACT Untuk Sokong Kebutuhan Guru di Tepian Negeri
Oleh sebab itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur menyalurkan bantuan ke Pesantren Azzahidin, Masjid Baiturrohman, dan Masjid Tengkel di Desa Karang Penang Onjur, Jumat 26 Juli 2019. "Sebanyak 25 keluarga dan 300 santri menerima bantuan air bersih ini," kata Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro.
Wahyu menjelaskan, ACT Jatim bersyukur bisa membantu masyarakat yang mengalami kekeringan. "Bantuan ini kami harapkan dapat menunjang kebutuhan air bersih masyarakat. Ke depan, ACT berharap semakin banyak masyarakat yang berkontribusi, baik untuk program Sumur Wakaf maupun penyediaan tangki air agar distribusi bantuan air bersih pada saat kekeringan dapat optimal," katanya.
Sementara itu Ahmadi, warga desa setempat, sangat berterima kasih atas air bersih yang ia terima. "Alhamdulillah dapat air bersih ini. Masyarakat di sini tidak menemukan sumber air walaupun sudah ngebor sumur sampai kedalaman 100 meter," ujarnya. ungkapnya.
