Kamis, 01 October 2020 02:20 UTC
Ketua PD XII FKPPI Jatim, Agoes Soerjanto. Foto: IST
JATIMNET.COM, Surabaya – Pengurus Daerah (PD) XIII Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jawa Timur mengajak peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk menjaga dan memperkuat NKRI.
“Sejarah mencatat perjuangan semua elemen masyarakat, termasuk founding father dalam meraih kemerdekaan. Dalam meraihnya (kemerdekaan) terjadi perbedaan pendapat dan persepsi di antara anak bangsa,” kata Ketua PD XII GM FKPPI Jaim, Agoes Soerjanto dalam keterangan resminya, Rabu 31 September 2020.
Menurutnya, dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yang jatuh pada Kamis, 1 Oktober 2020 menjadi momentum untuk memperkuat konsensus ideologi Pancasila, UUD 1945, dan menjaga NKRI. Tidak perlu memperuncing perbedaan sejarah.
BACA JUGA: Harlah Pancasila, Khofifah Sebut Sila Ketiga Jadi Pekerjaan Rumah
Dia menambahkan bahwa semua anak bangsa telah menyepakati perbedaan pendapat dan persepsi sejarah. Bahwa konsesus nasional lahir dan tegak lurus menjalankan ideologi Pancasila. "Konsesus itu sifatnya final, dan tidak surut dilekang waktu," tegasnya.
Dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila ini, GM FKPPI Jatim menyerukan agar sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia boleh diingat. Menurutnya sejarah haus dipahami sebagai bagian dari sejarah perjalanan membangun bangsa.
Peristiwa pada tahun 1965, kata dia, memang menyisakan memori kelam. Baik sebelum maupun sesudahnya. Dalam tragedi kemanusiaan tersebut terjadi penghilangan nyawa secara massal. Banyak korban jatuh mulai dari kalangan pemuka agama, ulama, kiai, jenderal, pejuang, hingga masyarakat sipil.
BACA JUGA: Semarak Lampion Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Blitar
Agoes mengajak menempatkan cerita itu pada bagian perjalanan bangsa. “Kita rajut kembali rasa Bhinneka Tunggal Ika. Mari bergandengan tangan, saling menguatkan, fokus Bersama-sama bersatu memajukan negeri yang sangat kita cintai ini,” Agus menambahkan.
GM FKPPI tegas memperkuat persatuan, kebhinekaaan, serta menjaga keutuhan NKRI. “Tugas kita adalah membentengi Pancasila dan UUD 11945. Indonesia harus dilindungi, karena para pendiri bangsa ini mampu mempersatukan ras, suku, agama dan berbagai keyakinan dan pandangan," tandasnya.