Selasa, 17 November 2020 11:00 UTC
PERSEBAYA LATIHAN. Persebaya kembali menggelar latihan, Senin 31 Agustus 2020 setelah rehat selama pandemi Covid-19. Latihan pertama difokuskan pada pengembalian fisik pemain. Foto: Official Persebaya/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Persebaya Surabaya mempertanyakan surat keputusan yang dikeluarkan PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020 tentang kelanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia.
Menurut Manajer Persebaya Candra Wahyudi, surat keputusan PSSI tersebut mengabaikan klub. Pasalnya, sudah berbulan-bulan klub tidak menanggung beban finansial tanpa pemasukan akibat kompetisi tidak berjalan.
"Dan sekarang masih juga harus menanggung beban yang sama (dengan ditundanya liga sampai Februari 2021)" ujar Candra, Selasa 17 November 2020.
BACA JUGA: Persebaya Akhirnya Menyerah
Beban itu, kata dia, semakin bertambah dengan dihentikannya hak komersial klub. Informasi yang didapat manajemen Persebaya penghentian itu dengan alasan liga tidak bisa jalan. "Sangat tidak fair bagi klub," tegasnya.
Candra pun menagih janji Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan untuk memenuhi hak klub seperti yang disampaikan saat extraordinary meeting di Yogyakarta, 13 Oktober 2020. Saat itu, menurut dia, ketua umum telah memerintahkan PT LIB untuk memenuhi hak klub.
"Persebaya akan mempelajari detil surat keputusan PSSI ini. Terkait hak untuk pemain dan pelatih, tentu akan disesuaikan dengan kemampuan finansial klub. PSSI memberi catatan maksimal 25 persen, berarti bisa kurang dari angka tersebut," tandasnya.