Logo

Peringatan Ancaman Tsunami di Selatan Jatim Dibawah Bayang Covid-19

Reporter:,Editor:

Rabu, 07 October 2020 09:00 UTC

Peringatan Ancaman Tsunami di Selatan Jatim Dibawah Bayang Covid-19

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

JATIMNET.COM, Surabaya - Pasca keluarnya riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) soal potensi tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur terus bersiap. Inventarisasi alat peringatan dini atau early warning system, hingga shalter pengungsian pun dilakukan. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Heru Tjahjono menyebut, sebenarnya sudah sejak lama mensosialisasikan kepada kabupaten/kota yang memiliki bahaya potensi tsunami. Bahkan sebelum sejumlah akademisi merilis hasil risetnya. 

Namun, kata dia, persiapannya kini harus diperdalam lagi, mengingat kondisinya yang berbarengan dengan pandemi Covid-19. "Berbeda dengan ketika potensi itu terjadi pada saat beberapa tahun yang lalu. Karena potensi sekarang ini bersama dengan Covid-19," ujar Heru, Rabu 7 Oktober 2020. 

BACA JUGA: 9 Daerah di Jatim Ini Bakal Diterjang Tsunami 20 Meter?

Heru yang juga Sekdaprov Jatim itu mengatakan, pemetaan penanganan bencana tsunami disaat pandemi terus dilakukan. Seperti penyediaan tempat pengungsi yang telah disesuaikan dengan protokol kesehatan. Sebab, menurutnya, tidak bisa memakai patokan ruangan dengan kapasitas sebelum Covid-19. 

Ruangan-ruangan ini harus dua kali lebih besar dari sebelumnya. Karena harus jaga jarak. "Kalau di gedung itu harusnya kapasitasnya 50-100 orang, itu sekarang harus diisi separuhnya," kata dia. 

Belum lagi data riil penyebaran virus SARS CoV-2 di daerah potensi bencana tsunami. Heru mengaku tengah terus berkordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memperbarui data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah yang berpotensi tsunami. Dengan begitu diharapkan tidak muncul klaster setelah bencana selesai. 

"Kemudian juga sebagai contoh yang sudah berjalan daerah-daerah yang potensi sudah dibagikan masker. Siap-siap pada saat mereka akan dievakuasi sudah memakai," tegasnya. 

BACA JUGA: BMKG Segera Pasang Alat Pendeteksi Gempa di Surabaya

BPBD Jatim sendiri telah mendata ada sembilan daerah di wilayahnya yang berpotensi tsunami. Diantaranya, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kab dan Kota Blitar, Kabupaten Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Dari 9 kabupaten/kota itu, ada 156 desa yang memiliki potensi tinggi terhadap tsunami. 

Sosialisasi terus ditingkatkan disejumlah daerah yang berpotensi tsunami. Petugas telah disiapkan, mereka secara berkala mensosialisasikan pemahaman saat tsunami terjadi. Misalkan, dengan 20 detik gempa maksimal terjadi, 20 menit lari di atas ketinggian 20 meter. 

Sebelumnya, Tim Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI meneliti tsunami purba sejak 2006 di pantai Lebak, Pangandaran, Cilacap, Kutoarjo, Kulonprogo dan Pacitan mengungkapkan, ada endapan tsunami berumur 300 tahun ditemukan di sepanjang pantai itu.