Logo

Percepat Pemulihan Ekonomi, Pemkab Situbondo Fasilitasi Ekspor Produk Makanan UMKM ke Turki

Reporter:,Editor:

Selasa, 23 November 2021 09:00 UTC

Percepat Pemulihan Ekonomi, Pemkab Situbondo Fasilitasi Ekspor Produk Makanan UMKM ke Turki

Bupati Situbondo, Karna Suswandi (tengah), menunjukan sampel produk makanan UMKM yang di ekspor  ke Negara Turki. Foto: Istimewa.

JATIMNET.COM, Situbondo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo memfasilitasi ekspor produk makanan home industri ke luar negeri, untuk mempercepat pemulihan ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19.

Bupati Situbondo Karna Suswandi melepas langsung ekspor produk makanan UMKM ini dengan Negara tujuan Turki. Ekspor makanan ini merupakan yang pertama kali dari Situbondo ke Turki.

“Kami fasilitasi antara pelaku usaha dengan eksportir melalui OKE OCE. Kami berharap ekspor produk makanan ini akan mempercepat pemulihan ekonomi UMKM di Kabupaten Situbondo,” katanya, Selasa, 23 November 2021.

Karna menambahkan, kontrak ekspor ke Turki sampai akhir 2022. Ekspor produk makanan ini akan menggerakan lagi sektor ekonomi UMKM serta dapat menyerap angka tenaga kerja baru. Selain ke Turki masih ada permintaan ekspor makanan produk UMKM ke Australia.

Baca Juga: Bupati Situbondo Minta Camat dan Puskesmas Genjot Vaksinasi Lansia

Oleh karena itu, Ia meminta pelaku UMKM tetap menjaga kualitas dan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tugas pemerintah hanya memfasilitasi dan memberikan support bagi pelaku UMKM agar bisa tetap menjaga kepercayaan pasar.

“Tak kalah pentingnya, produk harus steril dan tetap disiplin protokol kesehatan (Prokes). Kita terus pantau prokesnya, seperti pekerja harus mengenakan masker, menyediakan cuci tangan dan jaga jarak serta sudah divaksin,” ujarnya.

Beberapa produk makanan yang di ekspor ke Turki berupa makanan snack tradisional seperti kerupuk, onde-onde kering serta berbagai produk khas daerah lainnya yang sudah di packaging .

“Produk yang di ekspor adalah makanan kering yang tahan lama antara 6 sampai 12 bulan. Mudah-mudahan ini akan  mempercepat  pemulihan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan sektor informal seluas-luasnya,” ujarnya.