Minggu, 15 August 2021 08:20 UTC
Secara simbolis BPJAMSOSTEK memberikan santunan berupa pendidikan yakni beasiswa. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - BPJAMSOSTEK mendukung pelaksanaan vaksinasi massal di lingkungan perusahaan, sektor padat karya. Serta memberikan bantuan santunan terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan, biaya pendidikan yakni beasiswa terhadap anaknya yang diberikan secara simbolis.
Sebab, itu merupakan juga menjadi bagian BPJAMSOSTEK untuk menyukseskan program pemerintah dalam penanganan dan memutus mata rantai sebaran Covid-19.
Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi di sektor padaT karya itu pun dimaksimalkan, dengan harapan pertumbuhan ekonomi dalam perputaran dunia industri dapat normal kembali, jika sudah terbentuk herd immunity. Salah satunya adalah vaksinasi yang digelar di PT Ajinomoto Terbaik Mojokerto di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis.
Di perusahaan tersebut terdapat 7.500 pekerja dan masyarakat akan mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Dimana pelaksanaan vaksinasi massal berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 14 Agustus 2021.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara langsung proses vaksinasi Covid-19 tersebut. Bersama dengan Deputi Direktur Willayah BPJAMSOSTEK Jatim, dan Forkopimda.
Khofifah menyebut kembalinya seluruh kegiatan ekonomi sangat ditentukan oleh semakin melandainya dan makin terkendalinya kasus Covid-19. Salah satu upayanya selain protokol kesehatan adalah masifnya vaksinasi. "Hulunya adalah tetap menjaga protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi. Dua hulu ini harus seiring," katanya.
"Pemprov Jatim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disnakertrans) Jatim telah mendata serta melaksanakan vaksinasi, khususnya bagi pekerja/buruh industri padat karya di Jatim yang belum divaksin," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jatim Himawan Estu Bagijo.
"Kami membantu mengoordinasi orang supaya tidak ada kerumunan, selain itu pekerja sebagai tulang punggung keluarga, jadi mereka harus sehat," ujar Himawan.
Vaksinasi tersebut juga digelar atas dukungan BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Kanwil Jawa Timur. “kami sangat mendukung program gubernur yang diinisiatori oleh dinas tenaga kerja Provinsi Jawa Timur. Tujuan bersama kita adalah bagaimana membangun herd immunity di jatim," kata Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jawa Timur Deny Yusyulian.
Seperti yang diketahui bahwa sebelumnya pemerintah telah menargetkan 70 persen dari seluruh penduduk Indonesia harus mendapatkan vaksin untuk mewujudkan herd immunity.
“Karena itu saya menghimbau kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK untuk memanfaatkan fasilitas vaksin agar herd immunity dapat segera terbentuk sehingga perekonomian nasional dapat segera bangkit," ujarnya.
Deny menambahkan bahwa untuk menjaga kesinambungan perekonomian di tengah pandemi, pekerja harus terlindungi dari risiko terpapar virus Covid-19. Oleh karena itu pekerja harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin. Selain itu program ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melindungi kesehatan para pekerja atau buruh, sehingga dapat bekerja dengan baik.
Meskipun sudah dilakukan vaksinasi, Deny mengingatkan pekerja/buruh agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat maupun di tempat kerja. Hal itu karena kasus Covid-19 di sejumlah daerah melonjak, dan berpeluang memperlambat pemulihan ekonomi.
“Semoga dengan semakin banyaknya pekerja yang sudah mendapatkan vaksin mampu mendorong kekebalan komunal, angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan, sehingga produktivitas pekerja dapat kembali normal dan ekonomi nasional bisa segera pulih,” kata Deny.
Sementara BPJamsostek Kantor Cabang Mojokerto, Kepala Bidang Kepesertaan selaku Pps Kepala Kantor Adhie Wibowo juga mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat mendukung apa yang menjadi program pemerintah. Salah satunya adalah pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Ajinomoto.
"Kita suport dengan kegiatan ini (vaksinasi), tim semua sudah kita gerakkan untuk meningkatkan herd imunity. Kebetulan di Ajinomoto ini sudah 100 persen sudah. Dan kalau mengenai bantuan , jika ada pekerja yang meninggal sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan bantuan ataupun santunan," ujarnya.
"Termasuk mengenai anak yang sekolah, BPJamsostek akan membantu dari sisi pendidikannya lewat program beasiswa. Iya contohnya seperti di Ngoro itu kita berikan bantuan," kata Adhie Wibodo. (Inforial)