Logo

Penyeberangan Banyuwangi-Sumenep Ditutup, Hindari Penyebaran Covid-19

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 March 2020 13:02 UTC

Penyeberangan Banyuwangi-Sumenep Ditutup, Hindari Penyebaran Covid-19

Kapal roro dengan memuat penumpang dan barang saat menyeberangi Selat Bali pada Juni 2019 lalu. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Penyeberangan laut dari Pelabuhan Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi menuju Kepulauan Sapeken, Sumenep, ditutup sementara.

Penutupan dilakukan hanya untuk pergerakan penumpang, untuk memperkecil risiko penyebaran virus corona atau covid-19, dengan mengurangi kerumunan dan pergerakan orang di ruang publik.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Agus Winartono mengatakan bahwa pihaknya menerapkan protokol pencegahan penyebaran covid-19. Sebab pelabuhan tersebut menjadi tempat bongkar muat barang ekspor-impor curah kering dengan kapal ber-ABK asing.

BACA JUGA: Virus Corona Tidak Berpengaruh Jumlah Penumpang di Bandara Banyuwangi

“Kami belum bisa menutup akses pelabuhan karena menyangkut distribusi penting, seperti BBM, pupuk, ikan dan barang lainnya. Sedangkan kapal penumpang jurusan Sapeken-Banyuwangi, sementara kami tutup,” kata Agus saat rapat daring jarak jauh bersama Pemkab Banyuwangi, Kamis 19 Maret 2020.

Protokol pencegahan itu di antaranya sebelum kapal sandar, tim Kantor Kesehatan Pelabuhan naik melakukan pengecekan. Mereka memeriksa kesehatan awak kapal serta melakukan penyemprotan disinfektan.

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi tetap buka, disertai penyemprotan disinfektan pada kapal, pintu masuk, loket, ruang tunggu hingga di dalam perkantoran. Termasuk penambahan hand sanitizer atau cairan cuci tangan steril serta tempat cuci tangan pakai sabun.

BACA JUGA: Terkait Corona, Banyuwangi Evaluasi dan Pertimbangkan Pembatalan Sebagian Festival

“Untuk pemeriksaan suhu, bagi penumpang yang terpantau memiliki suhu di atas ambang batas, langsung diarahkan ke pos kesehatan,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, menambahkan.

Untuk diketahui, Pelabuhan Ketapang menjadi port kapal ferry untuk menyeberang ke dan dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

Sementara Pelabuhan Tanjung Wangi, selain kapal barang ekspor impor curah, juga jadi port sandar kapal perintis Sabuk Nusantara 56 dan Sabuk Nusantara 115. Kedua kapal membawa penumpang dan barang dengan rute perjalanan Banyuwangi-Sapeken-Masalembu-Surabaya dalam frekuensi sandar sebulan sekali.