Senin, 30 May 2022 13:00 UTC
Warga Kota Surabaya yang hadir di peresmian rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Gunung Anyar Sawah di Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Senin 30 Mei 2022
JATIMNET.COM, Surabaya - Pasca peresmian rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Gunung Anyar Sawah di Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung Anyar, Senin 30 Mei 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan beberapa pesan penting, diantaranya adalah prioritas dari dibangunnya rusunawa di Kota Pahlawan.
Pertama, ia berpesan kalau rusunawa ini dibangun khusus untuk warga atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Rusunawa ini bukan untuk dihuni selamanya, rusunawa ini adalah untuk saudara kita yang dia memang masuk dalam kategori MBR, yang gajinya di bawah Rp 1,5 juta. Tapi, kalau sudah bisa bayar cicilan motor, mencicil barang lainnya, itu bukan MBR lagi,” kata Eri.
Kedua, kepada jajarannya diminta untuk teliti dan lebih selektif sebelum memberikan fasilitas rusunawa kepada calon penghuni agar tepat sasaran. Ketika sudah tepat sasaran, maka akan diberikan bantuan, salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang pendapatan penghuni rusunawa ke depannya.
"Pemberdayaan MBR yang menghuni rusunawa sebisa mungkin pendapatannya meningkat minimal kurang dari satu tahun hingga dua tahun'" ia mengungkapkan.
Baca Juga: Rumah Padat Karya Prapen Serap 106 Tenaga Kerja MBR
Ketiga, yakni memberikan pendampingan terhadap warga penghuni rusunawa, agar dalam waktu dua tahun ke depan bisa segera lepas dari status MBR. Karena itu, jajaran Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya akan berkolaborasi memberikan pelatihan dan pendampingan agar pendapatan penghuni rusunawa meningkat per kapita menjadi Rp 5 juta.
“Lurah dan camat ya gitu, jangan lupa dipantau warganya yang tinggal di rusunawa,” ia mengingatkan.
Keempat, penghuni Rusunawa Gunung Anyar Sawah agar tidak lupa merawat dan menjaga hunian vertikal itu dengan baik. Pasalnya, hunian tersebut sifatnya sementara dan bergantian dengan warga MBR yang lain.
“Panjenengan jogo nggih (tolong dijaga ya) bapak dan ibu, kalau panjenengan nggak cinta dan nggak peduli dengan lingkungannya, ya rusak rusunawanya. Itu tugas panjenengan yang menjaga, ayo kita saling bersinergi,” ia menekankan.
Baca Juga: Rumah Padat Karya 'Viaduct Gubeng' Dimanfaatkan Untuk Pemberdayaan Unit Usaha MBR
Sementara Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan Irvan Wahyudradjad mengatakan di Rusunawa Gunung Anyar Sawah ada 100 unit di blok A dan di blok B.
Peresmian Rusunawa Gunung Anyar Sawah ini merupakan bagian untuk mengentaskan kemiskinan, zero stunting, mengurangi pengangguran dan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Pahlawan. Bukan itu saja, peresmian itu dilakukan juga dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 pada 31 Mei 2022 mendatang.
“Selain Rusunawa Gunung Anyar Sawah ini, ada juga di 20 lokasi lainnya totalnya 105 blok dengan jumlah unitnya 5.157 dan penghuninya total ada 25.712. Sedangkan yang baru ini baru 25 orang, karena kan verifikasinya ketat dan harus MBR ya,” kata Irvan.
Bagi warga Gunung Anyar khususnya MBR bisa mendaftarkan diri untuk menghuni rusunawa. Untuk pendataan calon penghuni rusun, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, camat dan lurah setempat agar tepat sasaran.
Baca Juga: Baznas Bagikan 150 Kursi Roda dan 10 Ribu Paket Sembako untuk MBR di Surabaya
“Sebenarnya tanpa mendaftarkan diri pun kami sudah punya data, jadi tinggal verifikasi kebenarannya. Apakah masih MBR atau sudah lulus dari MBR,” ia mengungkapkan.
Nantinya warga rusunawa akan diberdayakan dengan bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi berbagai profesi. Diantaranya, ada montir, pertukangan dan masih banyak lainnya sampai bisa keluar dari status MBR.
“Jadi bukan hanya warga penghuni rusun, warga MBR lainnya juga diberdayakan, agar target mengentaskan warga kurang mampu di Surabaya tercapai targetnya,” ia menjelaskan.
