Senin, 30 October 2023 14:05 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sejumlah perajin batik dari Kota Mojokerto, Jawa Timur, studi tiru ke Kota Pekalongan, Jawa Tenga. Kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan daya saing produk batik Kota Mojokerto beserta turunannya.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani wijaya mengatakan selain ke PBN, studi tiru juga dilakukan di Sentra Batik Tobal, Watu Salam Textil dan distributor warna sintetis.
"Kita memilih ke sentra batik tobal karena sudah eksis sejak 1971 dan sudah merambah pasar ekspor batik selama puluhan tahun. Sedangkan ke Watu Salam Tekstil serta distributor warna sintetis untuk belajar mengenali berbagai macam jenis kain serta berbagai macam jenis pewarnaan dan tekniknya," ungkapnya, Senin (30/10/2023).
Ani menambahkan kegiatan ini juga bersamaan dengan agenda Pekan Batik Nusantara (PBN) 2023 di Pekalongan. Selain meninjau pameran, mereka juga diajak melihat secara langsung Pekalongan Batik Fashion on The Street.
"Kita kan juga punya event tahunan Mojo Batik, harapan kita dengan studi tiru ke PBN bisa menjadi motivasi dan inspirasi para perajin batik Kota Mojokerto untuk lebih bersemangat lagi menyemarakkan dan mensukseskan Mojo Batik dengan kreasinya," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan Pemkot Mojokerto ingin belajar dan meniru inovasi-inovasi yang dimiliki Pemkot Pekalongan, khususnya, berkaitan dengan industri batiknya.
"Kita ingin belajar semua aspek yang ada pada batik, baik dari proses produksi batik, pembuatan alat dan prasarana batik serta manajemen pemasaran produk batik," ujarnya.
Ia manambahkan, Batik Kota Mojokerto mengusung kearifan lokal Majapahit dalam motifnya, dan kini mulai mendapat tempat di hati pecinta batik. Bukan hanya lokal tapi juga nasional.
"Produk batik kita beserta turunannya sudah bisa menembus Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), ini sesuatu yang luar biasa. Karena untuk bisa tampil di pentas tersebut tidaklah mudah. Sebab event tahunan yang digelar Kementerian Perdagangan ini banyak di isi oleh desainer dan brand ternama kaliber nasional," ungkapnya.
Pihaknya terus berupaya menggali potensi batik Kota Mojokerto agar terus eksis di panggung nasional dan produknya
juga diminati pasar. Apalagi tahun depan Kota Mojokerto juga sudah memiliki sentra IKM Batik.
"Kalau batik pekalongan bisa menembus pasar ekspor, kita yang memiliki latar belakang sejarah dan budaya Majapahit juga pasti bisa. Karena banyak kearifan lokal yang bisa digali untuk dijadikan motif, tinggal bagaimana mencari terobosan agar batik kita lebih dikenal dan digandrungi pasar," pungkasnya.
