Logo

Pencurian Hewan di Probolinggo Kembali Marak, Sapi Milik Janda Dicuri

Reporter:,Editor:

Rabu, 10 November 2021 15:00 UTC

Pencurian Hewan di Probolinggo Kembali Marak, Sapi Milik Janda Dicuri

Pencurian. Warga sekitar saat menunjukkan lokasi sapi milik Ri'a yang hilang dicuri. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Nasib malang dialami seorang janda berusia 80 tahun di Kabupaten Probolinggo, maksud hati menyiapkan diri dengan memelihara sapi sebagai bekal jika sakit atau meninggal dunia. 

Wanita yang akrab disapa Ri'a itu, harus kehilangan sapi betinanya yang sudah dipelihara sejak berusia anakan. Bahkan, sapi yang sebenarnya sudah siap jual itu kondisinya tengah bunting.

Warga Dusun Krasak, Desa Pohsangit Ngisor, Kecamatan Wonomerto tersebut mengaku, sapinya hilang diduga karena dicuri orang. Dimana aksi pencurian sendiri terjadi, sewaktu korban tengah tidur. "Taunya sapi hilang, setelah saya dibangunkan tetangga sekitar pukul 04.00 WIB subuh," Ujar Ri'a kepada wartawan, Rabu 10 November 2021.

Ri'a menyampaikan, saat itu tetangganya mengabarkan, kalo pagar kandang sapinya sisi sebelah timur telah jebol. Sialnya, sewaktu diperiksa sapi miliknya pun telah raib. "Sapi itu saya pelihara sendiri, mulai yang mencari rumputnya sampai dibawa ke kandang sapi, saya lakukan sendiri," kata Ri'a.

Baca Juga: Pencurian Sapi di Probolinggo Masih Marak, Warga Tiga Kali Kehilangan Sapi

Ri'a berharap, sapi miliknya yang hilang segera ditemukan, agar dirinya bisa memelihara sapinya kembali. Ditanya harga sapinya apabila dijual, Ri'a menyebut sekitar Rp 17 juta.vApakah kehilangan sapi miliknya sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, Ri'a mengaku hanya melaporkannya ke penjabat kepala desa setempat. 

Sementara itu, upaya pencairan sapi yang hilang langsung dilakukan oleh para tetangga Ri'a. Yakni dengan mengikuti jejak kaki sapi, sewaktu keluar dari kandang.

Setelah ditelusuri, jejak kaki sapi mengarah ke area sawah atau arah barat menuju Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Upaya pencarian itupun, dilakukan secara swadaya karena warga merasa iba atas hilangnya sapi peliharaan korban.