Kamis, 03 July 2025 11:00 UTC
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan perahu karet. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pencarian Sieyusafa Romadhona (20), warga Desa Karangnongko, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo yang tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kabupaten Mojokerto dihentikan sementara pada hari kedua operasi, Kamis sore, 3 Juli 2025.
Penghentian ini dilakukan karena hujan deras mengguyur wilayah pencarian korban. Selain itu, arus sungai cukup deras yang dinilai membahayakan keselamatan tim SAR gabungan jika pencarian diteruskan.
“Untuk hasilnya sore hari ini sekitar pukul 15.00, (pencarian) kami hentikan karena cuaca kurang mendukung,” kata Komandan Tim Basarnas Surabaya Novix Heryadi di lokasi pencarian.
BACA: Korban Tenggelam di Sungai Brantas Mojokerto Belum Ditemukan
Sejak pagi hingga sore, lebih dari 150 personel gabungan dari berbagai unsur terlibat dalam operasi pencarian ini.
Mereka terdiri dari tim Basarnas, BPBD, hingga relawan dari berbagai komunitas.“Dari pagi sampai sore hari ini diabsensi sekitar lebih 150 personel gabungan,” jelas Novix.
Pihaknya memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses pencarian yang telah dilakukan selama dua hari terakhir. Keputusan lanjutan akan ditentukan pada apel pagi, Sabtu besok, 4 Juli 2025.
“Besok kita akan melakukan evaluasi dan kita tetapkan pada apel pagi untuk rencana operasi hari ketiga,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pria diketahui nekat menceburkan dirinya ke aliran sungai Brantas di Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu 2 Juli 2025. Kejadian itu membuat geger di warga.