Logo

Penanganan Stunting, Surabaya Ciptakan Generasi Emas Lewat Pemantapan Wawasan Pola Asuh Anak 

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 March 2022 03:00 UTC

Penanganan Stunting, Surabaya Ciptakan Generasi Emas Lewat Pemantapan Wawasan Pola Asuh Anak 

Ilustrasi Stunting.

JATIMNET.COM, Surabaya - Sosialisasi secara serentak untuk melakukan percepatan penanganan stunting di Kota Surabaya digelar di 9 titik lokasi kecamatan dan kelurahan se-Surabaya.

Sosialisasi bertajuk Pemantapan Peran Orang Tua Dalam Pola Asuh Generasi Emas (Eliminasi Masalah Stunting) dan Penanganan Kekerasan Pada Anak ini, dibuka secara langsung oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani di Gedung Convention Hall, Rabu 30 Maret 2022.

Dalam acara Pemantapan Peran Orang Tua Dalam Pola Asuh Generasi Emas dan Penanganan Kekerasan Pada Anak itu, kolaborasi dengan pemateri dari akademisi pun dilakukan untuk membekali para orang tua mengenai ilmu gizi dan penanganan pola asuh pada anak.

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani menyebut bahwa penanganan dan pencegahan masalah stunting sudah menjadi tugas bersama termasuk seluruh jajaran camat dan lurah.

Baca Juga: Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan KB untuk Cegah Stunting di Surabaya

Selain itu, ia juga meminta para Kader Hebat Kota Pahlawan untuk menyampaikan kepada orang tua agar tidak lalai dalam memberikan makanan bergizi dan mengasuh anak. "Jangan sampai kita ini lupa memberikan gizi yang seimbang. Karena pernah, ada orang tua yang hanya peduli dengan penampilan diri sendiri, tapi anaknya stunting," kata Rini.

Sebelumnya jumlah anak-anak stunting di Kota Pahlawan menyentuh angka 5.727, berkat kerjasama dari para OPD, camat, lurah dan kader, angka itu menunjukkan penurunan drastis mencapai 1.534. "Pada Oktober 2021 lalu jumlahnya 5.727, sekarang Alhamdulillah, di tanggal 29 Maret 2022 menjadi 1.543," ia memaparkan.

Selain dengan bantuan para kader, juga ada program Jago Centing, permakanan yang diberikan tiga kali dalam sehari, pendampingan dari TP PKK Surabaya dan masih sebagainya.

"Kita bersama-sama, meskipun tugas ini berat dan tidak mudah tapi pasti bisa kita lakukan. Untuk ibu-ibu tetap semangat juga nggih (semangat ya), Insya Allah kita pasti bisa menurunkan angka stunting ini," ia mengingatkan.

Baca Juga: Dinkes dan Dinsos Surabaya Bantu Pemulihan Balita Stunting Lailla

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Tomi Ardiyanto mengatakan sosialisasi yang digelar di 9 titik lokasi tersebut diikuti oleh 1.648 orang tua yang anaknya masuk kategori stunting. 

Dalam sosialisasi ini ada tiga poin yang disampaikan kepada para orang tua, diantaranya pola asuh, pola makan dan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh masing-masing kepala keluarga (KK). "Materi yang disampaikan itu yang paling utama adalah pola asuh yang benar, banyak orang tua yang penampilannya heboh tapi anaknya stunting. Itu jangan sampai terjadi lagi," kata Tomi.

Sosialisasi serentak ini digelar di 9 gedung aula SMP yang ada di wilayah selatan, utara, timur, barat dan tengah Kota Surabaya. Pematerinya, juga dihadirkan dari perguruan tinggi dan ada pula dari Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Tamatas) yang memberikan pengarahan dari sisi religiusnya.

"Bukan hanya materi, juga ada praktiknya. Kita memberikan pemahaman agar orang tua tidak salah mengolah menu alternatifnya, agar segera lulus dari stunting," ia menegaskan.

Sosialisasi ini juga diikuti oleh pasangan suami istri yang baru menikah, agar ke depannya ketika memiliki seorang anak sudah siap memberikan gizi dan mengerti cara pola asuh yang baik dan benar. "Kita harapkan pasangan muda yang baru menikah bertambah wawasannya, agar paham bagaimana cara mengasuh bayi atau balita supaya terhindar dari stunting," ia menekankan.