Logo

Penanaman 400 Bambu Bali Diharapkan Muncul Sumber Air Baru

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 February 2020 09:54 UTC

Penanaman 400 Bambu Bali Diharapkan Muncul Sumber Air Baru

TANAM YANG DALAM. Tri Rismaharini (tengah) mencangkul tanah untuk menanam 400 bambu yang diserahkan Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, di Taman PUPR, Kamis 27 Februari 2020. Foto: IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berupaya memperbanyak sumber mata air baru. Salah satunya ditandai dengan penanaman 400 pohon bambu yang diberikan anggota DPRD Bali.

Penanaman bambu itu seluruhnya dilakukan di Taman PUPR, Jalan Keputih Kecamatan Sukolilo, Kamis 27 Februari 2020. Pemilihan penanaman di Taman PUPR ini juga untuk memperbanyak keanekaragaman hayati

"Bambu yang ditanam ini kami harapkan bisa menjadi mata air baru di Surabaya. Manfaat kedua, untuk oksigen agar lebih bagus,” kata Risma, sapaannya, di sela acara penanaman bambu di Taman PUPR, Keputih.

Risma menambahkan bahwa mata air akan muncul di sekitaran tanaman bambu. Karena itu mengapa saat ini Surabaya mulai ditumbuhi aneka macam jenis bambu untuk memperbanyak sumber air baru.

BACA JUGA: Risma Instruksikan Perbanyak Bunga dan Pohon Pelindung di Taman PUPR

Wali kota Surabaya wanita pertama itu menjelaskan keanekaragaman hayati itu akan terus dikembangkan. Sebab dengan keanekaragaman hayati bisa mengundang ragam binatang dengan kesenangan masing-masing. “Dengan begitu, bisa mengundang fauna datang ke Surabaya,” ujarnya.

Sebelumnya Risma menginstruksikan agar memperbanyak bunga dan pohon pelindung di taman tersebut. Begitu juga dengan beberapa taman di Surabaya untuk memperkuat penghijauan sekaligus keindahan kota.

SUMBER AIR BARU. Tri Rismaharini menyaksikan bambu yang sudah ditanam didampingi Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama. Foto: IST.

Selepas menanam bibit bambu, Risma bersama rombongan bertolak menuju Rumah Kompos yang terletak di Taman Flora, Jalan Bratang. Rombongan DPRD Bali dibuat takjub dengan pengelolaan limbah sampah yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Sejumlah strategi pengelolahan sampah disampaikan wali kota yang juga Presiden UCLG Aspac ini. Mulai dari jenis limbah sampah, hingga metode penyelesaiannya pun juga turut dipaparkan.

 “Kami gunakan metode gasifikasi. Jadi ranting pohon-pohon itu dikumpulkan. Sampah plastik dari limbah bungkus mie instan dan permen dikelolah hingga tidak menimbulkan bau,” terangnya.

BACA JUGA: Hilangkan Stress, Risma Instruksikan Perbanyak Bunga dan Pohon di Jalur Pedesterian

Sebetulnya, lanjut dia, jika sampah dikelola dengan tepat, tidak akan berdampak apa-apa bagi warga. Sebaliknya, jika pengelolaan sampah tidak tepat, akan mengganggu lingkungan sekitar.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengaku kedatangannya untuk membantu Pemkot Surabaya melengkapi tanaman yang belum ada. Bahkan, semua spesies bambu asal Bali telah didatangkan ke Surabaya.

“Ada 18 macam bambu di Bali, semuanya dibawa ke sini (Surabaya). Kami berharap suatu saat ada hutan bambu di tengah kota. Jadi Surabaya bisa menjadi paru-paru Indonesia timur,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia kagum dan mengapresiasi perkembangan Surabaya. Terutama di bidang penghijauan dan pengelolaan sampah. “Terus terang kami terlambat (pengelolaan sampah),” tutupnya.