Logo

Pemulangan Mahasiswa Unesa dari Wuhan Tunggu Kondisi Aman

Reporter:,Editor:

Minggu, 26 January 2020 15:19 UTC

Pemulangan Mahasiswa Unesa dari Wuhan Tunggu Kondisi Aman

Rektor Unesa, Nurhasan. Foto: Dok Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) belum bisa memastikan kepulangan mahasiswanya yang tengah memperdalam bahasa mandarin di Central China Normal University (CCNU), Wuhan.

Ketua Divisi Public Relations & Media Partner Unesa, Vinda Maya ketika dikonfirmasi Jatimnet.com mengaku masih menunggu perkembangan di kota tersebut. Menurutnya virus corona yang menyebar di Wuhan menyebabkan kota tersebut diisolasi dari penerbangan internasional.

“Nunggu kondisi aman dulu. Unesa mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemeritah terkait pemulangan mahasiswa kami,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Minggu 26 Januari 2020.

Menurut Vinda, mahasiswa Unesa yang tengah belajar di Kota Wuhan terdapat 12 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan mahasiswa S1 dan tiga di antaranya adalah S2.

BACA JUGA: Khofifah Minta Sembilan Mahasiswa Unesa di Wuhan Terjamin Kesehatannya

Ke-12 mahasiswa Unesa tersebut melakukan kunjungan ke Wuhan dalam rangka mendapat beasiswa untuk memperdalam bahasa mandarin di CCNU di ibu kota provinsi Hubei itu.

Sejauh ini pihak kampus juga sependapat dengan keluarganya terkait skema pemulangan. Pihak keluarga dilaporkan mengikuti arahan dari pemerintah rencana pemulangan tersebut.

“Kalau misalkan dilanjutkan studi, tapi kondisinya tidak bagus, lebih baik pulang. Namun untuk memulangkan (keluarga dan kampus) was-was dengan kondisi saat ini. Kami menunggu situasi benar-benar aman,” Vinda menjelaskan.

Diberitakan sebelumnya, Rektor Unesa, Prof Nurhasan menjelaskan bahwa mahasiswanya dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi virus Corona. Pihaknya akan terus memantau kondisi mereka secara berkala.

BACA JUGA: KKP Kelas I Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Corona Virus di Bandara Juanda

“Komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cina terus kami lakukan, untuk melihat perkembangan seluruh mahasiswa Indonesia di sana,” Nurhasan mengatakan.

Saat ini, lanjut Nurhasan, seluruh mahasiswa berada di dalam kampus CCNU dan telah mendapat penanganan dari kampus setempat. “Sudah ada penanganan dari pihak kampus dan pemerintah setempat, khususnya mahasiswa asing,” kata Nurhasan.

Mantan pengurus KONI Jatim itu menambahkan, di CCNU telah disediakan alat pengukur suhu dan pengecekan khusus setiap malam di setiap asrama. Selain itu, ada pendampingan untuk setiap lantai pada tiap dormitory. Menurut Nurhasan hal itu memberi kenyamanan kepada mahasiswanya.