Logo
Piala Dunia U-20 2021

Pemkot Surabaya Baru Miliki Tiga Lapangan Pendukung Venue Utama

Reporter:,Editor:

Minggu, 27 October 2019 04:38 UTC

Pemkot Surabaya Baru Miliki Tiga Lapangan Pendukung Venue Utama

Stadion Gelora Bung Tomo. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan baru memiliki tiga lapangan pendukung utama untuk even Piala Dunia U-20 2021. Padahal, standar internasional mengharuskan setiap venue harus mempunyai lima lapangan untuk tempat latihan.

“Kami punya banyak lapangan tapi dari lapangan pendukung yang disiapkan hanya tiga yang sesuai dengan persyaratan Federasi Sepak Bola Internasional  (FIFA),” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Minggu 27 Oktober 2019.

Adapun tiga lapangan tersebut adalah Stadion Gelora 10 Nopember, Karanggayam dan Lakarsantri. Eri menyampaikan, sebelumnya pemkot telah menyiapkan lima lapangan pendukung, yakni tiga lapangan di atas dan dua lainnya lapangan di Jelidro Sambikerep dan Sememi. Tapi dua lapangan tersebut tidak representatif.

BACA JUGA: Surabaya Anggarkan Rp 100,5 Miliar untuk Sukseskan Piala Dunia U-20 2021

“Kalau untuk latihan, Jelidro dan Sememi ukurannya tak sesuai. Jadi kami tak jadi pakai, ada dua pilihan yang sudah saya sampaikan ke Bu wali kota (Tri Rismaharini), apakah nanti menggunKan lahan di dalam gedung Bung Tomo,” kata dia.

Eri menjelaskan karena venue utama pertandingan sepak bola piala menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), maka dilarang untuk kegiata latihan. Sehingga pemkot berencana memanfaatkan lahan depan stadion sebagai tempat latihan.

Bappeko akan membuat dua atau tiga lapangan, kata Eri, pihaknya akan melakukan pengecekan ukurannya. “Bu wali kota meminta agar dicek dulu ukurannya, kalau memenuhi syarat bisa dibangun,” kata dia.

BACA JUGA: Yakin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Pemkot Kebut Perbaikan GBT

Ia menyampaikan lokasi lahan yang bakal dimanfaatkan untuk membangun lapangan baru berada di dekat masjid, tepatnya berada di sebelah kanan pintu masuk menuju GBT. Nantinya lapangan tersebut digunakan sebagai tempat latihan dengan fasilitas yang sesuai standar.

“Mulai dari kamar ganti, toilet serta tribun, penerangan lampu dengan daya 800 watt. Ya, fasilitasnya sama, tapi tak sama dengan lapangan utama. Ukuran internasional, 75 x 110 meter,” kata dia.

Bappeko berencana membangun lapangan baru akan dimulai Januari 2020 mendatang. Pengerjaannya ditargetkan berlangsung selama enam bulan.

“Kalau APBD digedok di 10 Nopember 2019, berarti kami bisa lelang bulan Desember 2019. Kalau Desember sudah ada pemenangnya, Januari 2020 sudah bisa bekerja,” katanya.