Kamis, 05 June 2025 09:00 UTC
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menggelar pertemuan koordinasi Tim Pembina Pesantren Sehat, Kamis, 5 Juni 2025. Foto: Dokumentasi Prokopim.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar pertemuan koordinasi Tim Pembina Pesantren Sehat Tahun 2025.
Tujuan dari kegiatan yang berlangsung di Ruang Command Center, Balai Kota Mojokerto pada Kamis, 5 Juni 2025 ini untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat, bersih, dan layak huni.
Pertemuan tersebut menjadi langkah strategis dalam membangun sinergi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan untuk membina dan mendampingi pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kota Mojokerto.
BACA: Ratusan Tenaga Non-ASN Pemkot Mojokerto Ikuti Try Out CAT
Dalam arahannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pesantren yang tidak hanya unggul dalam pendidikan agama. Namun, juga sehat secara lingkungan.
“Koordinasi Tim Pembina Pesantren Sehat ini adalah bentuk penguatan sinergi lintas sektor,“ ujar Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.
“Pemerintah menyadari bahwa pesantren memiliki peran vital. Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter dan nilai-nilai luhur bagi generasi penerus bangsa," lanjutnya.
BACA: Kunjungi Pusat Grosir Sepatu, Ning Ita Dorong Sinergi UMKM Alas Kaki dan Kuliner
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kualitas lingkungan pesantren, mengingat para santri menetap penuh di dalamnya. Standar kebersihan dan kesehatan, menurutnya, harus menjadi prioritas bersama.
“Masih ada beberapa pesantren yang belum memenuhi standar kesehatan lingkungan. Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Melalui Tim Pembina Pesantren Sehat, kita ingin melakukan pembinaan yang berkelanjutan agar semua pesantren bisa meningkat kualitasnya,” lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, Ning Ita juga mengajak seluruh tim pembina untuk memperkuat komitmen dan semangat dalam mendampingi pesantren menuju transformasi yang lebih baik.
“Harapan kami, pesantren-pesantren di Kota Mojokerto tidak hanya unggul dalam ilmu keagamaannya, tetapi juga unggul dalam menyediakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Ini akan menjadi daya dukung penting dalam mencetak santri yang kuat secara spiritual, fisik, dan mental,” pungkasnya.
BACA: Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Rampung, Ini Harapan Ning Ita
Sebagai informasi, berdasarkan data dalam Indeks Kinerja Pesantren Sehat (IKI Pesat) Jawa Timur, tercatat ada 16 pesantren di Kota Mojokerto.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pesantren telah memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) sebagai bagian dari upaya pelayanan kesehatan mandiri di lingkungan pondok.
Kegiatan ini menandai langkah konkret Pemkot Mojokerto dalam membangun pondok pesantren yang tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi ruang hidup yang sehat dan berkualitas bagi para santri. (adv)