Logo

Pemkot Bakal Tanam Buah Langka di Mini Agrowisata Surabaya

Salah satunya menanam buah bisbul.
Reporter:,Editor:

Selasa, 01 October 2019 10:44 UTC

Pemkot Bakal Tanam Buah Langka di Mini Agrowisata Surabaya

Kepala Bidang Pertanian DKPP Pemkot Surabaya, Rachmad Kodariawan. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya akan menambah jenis tanaman langka di Mini Agrowisata Pagesangan, Surabaya, salah satunya buah bisbul. 

Pasalnya sejak dikembangkan menjadi Mini Agrowisata pada 2018 lalu sudah mengalami perkembangan dan respon yang sangat baik. 

Kepala Bidang Pertanian DKPP Rahmad Kodariawan menyampaikan saat ini sudah ada kurang lebih 150 tanaman di Mini Agrowisata. Semua tanaman tersebut sudah bisa dinikmati oleh warga yang berkunjung. 

BACA JUGA: Mengangkat Pamor Durian Setepong di Kalangan Pelancong

“Selanjutnya kami akan menambah tanaman buah bisbul, karena buah ini terbilang langka,” kata Rachmad saat diwawancarai di Mini Agrowisata, Pagesangan, Surabaya, Selasa 1 Oktober 2019. 

Buah bisbul ini akan diperbanyak pada 2020 mendatang. Pihaknya akan membuat inovasi dan cara untuk menaman buah tersebut.

Rahmad mengungkapkan selama ini pihaknya sudah banyak melakukan inovasi dan percobaan dalam bercocok tanam, baik dalam pot, ladang kecil, atau dengan konsep hidroponik.

BACA JUGA: Ke Bromo, Jangan Lupa Mampir Agrowisata Stroberi

“Ada kangkung, sawi, bayam merah, seladri, dan masih banyak tanaman lainnya. Upaya tersebut untuk menerapkan urban farming,” kata dia.

Ia juga menjelaskan warga yang berkunjung bisa belajar langsung, bahkan bisa membawa tanaman untuk dirawat sendiri. Sehingga warga Surabaya secara tidak langsung mendukung program pemerintah kota (pemkot) untuk menerapkan urban farming. 

Ia berharap dengan upaya DKPP menerapkan urban farming  di Mini Agrowisata, warga Surabaya juga meniru dan menerapkan di rumahnya. Apalagi lahan pertanian di Surabaya terbilang sangat sedikit. 

BACA JUGA: Harga Jeruk Siem Ponorogo Anjlok, Petani Berupaya Buka Agrowisata

“Apa lagi ini kan mudah, dua atau tiga bulan sudah bisa memanen. Baik sayur hidroponik maupun udang fanami,” kata dia.

Rahmad juga berpesan agar warga Surabaya bisa berkunjung ke Mini Agrowisata untuk belajar pertanian, peternakan, dan juga perikanan. Apalagi bercocok tanam tidak perlu di lahan yang luas, lahannya sempit pun bisa.

“Nantinya juga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, ada sayur, cabai, dan dinikmati sendiri, syukur-syukur nanti bisa dijual,” katanya.