Logo

Pemkab Probolinggo Minta Warga Copot Spanduk Antisyiah di Jangur

Reporter:,Editor:

Minggu, 27 October 2019 01:37 UTC

Pemkab Probolinggo Minta Warga Copot Spanduk Antisyiah di Jangur

ANTISYIAH. Spanduk antisyiah terpasang di tepi jalan Desa Jangur, Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Pemerintah meminta warga mencopotnya. Foto: Zul.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Spanduk antisyiah terpasang bertebaran di Desa Jangur, Sumberasih Kabupaten Probolinggo selama sepekan terakhir. Pemerintah meminta warga mencopotnya.

Permintaan itu disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Ugas Irawan dalam sebuah pertemuan dengan warga di Kantor Kecamatan Sumberasih, Sabtu 26 Oktober 2019. “Saya berharap warga menurunkan banner penolakan Syiah,” kata dia dalam pertemuan yang dihadiri anggota kepolisian, tentara, MUI, Banser, dan GP Ansor itu.

BACA JUGA: Enam Tahun Pengungsi Syiah Sampang di Jemundo dan Cita-cita Ingin Pulang

Di desa itu, spanduk bernada antisyiah terpasang di beberapa tempat. Di antaranya yang bertuliskan “Kami masyarakat Desa Jangur menolak keras Paham Syiah” yang terpasang di salah satu toko warga, perempatan jalan, dan gudang elpiji yang diduga milik HF, penduduk setempat, sebagai tokoh Syiah.

Adu mulut sempat pecah, pertemuan sedikit memanas ketika warga mendesak pemerintah melarang aktivitas Syiah di desa mereka. Terlebih saat Ugas meminta warga mencopot spanduk penolakan. “Saya berjanji menutup aktivitas Syiah di Desa Jangur,” katanya meredakan amarah warga.

BACA JUGA: Pakde Karwo “Wariskan” Persoalan Pengungsi Syiah ke Khofifah

Warga pun bersedia menurunkan spanduk antisyiah yang terpasang. Sementara HF dikabarkan sedang berada di luar negeri, Ugas mengatakan, pelarangan aktivitas Syiah akan disampaikan pada HF setelah tiba di desa.

Ketua PAC GP Ansor Sumberasih Abdul Mujib mengancam akan memasang kembali spanduk antisyiah, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak lagi, jika pemerintah ingkar janji. “Hari ini kami menurunkan banner penolakan paham Syiah. Tapi kalau pemerintah ingkar janji. Kami akan pasang lagi dalam jumlah lebih banyak,” katanya.