Logo

Pemkab Optimistis Tembakau Terserap Industri

Reporter:

Senin, 10 September 2018 06:19 UTC

Pemkab Optimistis Tembakau Terserap Industri

Petani tembakau saat memilih bibit sebelum ditanam di lahan tembakau, April 2018 silam. FOTO: Rochman Arief.

JATIMNET.COM, Bojonegoro – Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur optimistis produksi tembakau Virginia Voor Oogst (VO), Jawa, dan Virginia RAM bisa terserap industri pada musim panen tembakau tahun ini.

Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi menyebutkan Lahan tembakau tersebar di beberapa wilayah. Pihaknya optimistis lahan tembakau di Kecamatan Balen, Kedungadem, Temayang, Sugihwaras, dan Kepohbaru dengan luas 8.623,50 hektare bisa terserap seluruhnya.

“Kami optimistis produksi tembakau yang tertanam tahun ini semuanya bisa terserap, bahkan kemungkinan masih kurang,” terangnya, Antara Senin 10 September 2018.

Dia mencontohkan beberapa perusahaan besar seperti Gudang Garam, Djarum Kudus, Bentoel, Central Argo Mandiri, dan Sadhana Arifnusa sudah melakukan pembelian tembakau berbagai jenis.

Gudang Garam misalnya, telah memulai pembelian tembakau Virginia VO rajangan sejak 27 Agustus lalu. Industri rokok asal Kediri itu kembali akan membeli tembakau pada musim panen tahun ini dengan perkiraan sekitar 1.500 ton.

Informasi yang diterima Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan Gudang Garam membeli tembakau Virginia VO rajangan dengan harga terendah Rp 17.000 per kilogram dan tertinggi Rp 29.000 per kilogram.

Begitu juga dengan PT Central Argo Mandiri (CAM) membeli tembakau hang di Desa Margomulyo, Kecamatan Balen. Tembakau jenis ini merupakan daun bawah dengan harga di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per kilogram.

Adapun PT Sadhana Arifnusa dilaporkan membeli tembakau Virginia RAM dengan harga tertinggi mencapai Rp 37.000 per kilogram.

Dari data yang ada PT Sadhana Arifnusa bermitra dengan petani menanam tembakau Virginia RAM di sejumlah kecamatan dengan luas mencapai 965,50 hektare. Untuk tembakau Virginia VO tertanam 4.890 hektare dan Jawa seluas 2.768 hektare.

“Puncak panen tembakau seharusnya September ini. Tetapi karena sebagian petani mundur menanam tembakau, kemungkinan awal Oktober baru panen,” sambungnya.

Imam menambahkan panen masih ada 500 hektare tanaman tembakau yang panen petikan daun tengahan. Tetapi panen untuk petikan pertama dan kedua baru mulai berjalan.

Sementara salah satu petani di Desa Penemon, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro Mardani mengaku lebih senang menjual daun tembakau basah kepada pedagang.

“Harga daun tembakau basah cukup bagus, tertinggi bisa mencapai Rp 3.000 per kilogram,” ucapnya. Ia menyebutkan tahun ini dirinya menanam sekitar 15.000 tanaman tembakau Virginia VO.